Menteri PUPR Sebut Swasta Kurang Tertarik Bangun Jalan Tol

5 Desember 2018 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan) di acara Pengukuhan Pengurus Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Periode 2018-2023. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan) di acara Pengukuhan Pengurus Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Periode 2018-2023. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pagi ini mengukuhkan pengurus Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Periode 2018-2023 di Gedung Auditorium, Kementerian PUPR, Jakarta. Dalam sambutannya, Basuki sempat menyinggung soal revitalisasi jalan tol. Basuki menilai selama puluhan tahun ke belakang, industri tol kurang bergairah.
ADVERTISEMENT
“Revitalisasi asosiasi dan industri tol Indonesia. Bukan asosiasi saja tapi industri juga direvitalisasi. Sudah 20 tahun tidur sekarang digugah, dibangunkan untuk pelayanan masyarakat,” ungkap Basuki di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (5/12).
Apalagi saat ini pembangunan jalan tol tengah masif dilakukan pemerintah. Untuk itu Basuki berharap bahwa asosiasi juga turut mencari jalan keluar agar bisnis jalan tol bisa kembali bergairah.
Salah satunya adalah dengan mendorong private sector atau swasta untuk ikut berperan. Saat ini Basuki menilai peran swasta masih sangat minim. Sehingga pembiayaan pembangunan jalan tol kemudian dialihkan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Jika skema KPBU tak bisa digunakan maka BUMN digerakkan. Namun jika BUMN juga tidak bisa ambil peran, mau tak mau pembiayaan berasal dari APBN.
Persimpangan Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) dan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) di Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/11/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
Persimpangan Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) dan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) di Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/11/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Menurut Basuki skema terakhir sangat tidak diinginkan pemerintah karena bisa membebani APBN.
ADVERTISEMENT
"Makanya banyak BUMN yang masuk sekarang. Ini salah satu yang perlu didiskusikan, meningkatkan peran sektor swasta di industri jalan tol. Ini saya terus gerakkan sektor swasta," ujar Basuki.
Namun Basuki tidak menampik bahwa sektor swasta yang masuk industri jalan tol harus tangguh.
“Kalau 10 tahun pertama industri tol ini kan bayar bunga tok. Setelah itu baru menikmati bisnis. Perlu ketangguhan private sector,” tandasnya.