Menteri Uni Emirat Arab Sambangi JK, Jajaki Kerja Sama Investasi

5 Juli 2019 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Jusuf Kalla saat terima Menteri Energi dan Perindustrian Uni Emirat Arab di Kantor Wakil Presiden Indonesia, Jum'at (5/7). Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Jusuf Kalla saat terima Menteri Energi dan Perindustrian Uni Emirat Arab di Kantor Wakil Presiden Indonesia, Jum'at (5/7). Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Perindustrian Uni Emirat Arab, Suhail Mohamed Al Mazrouei, menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hari ini. Kedatangannya dalam rangka menyampaikan keinginan negaranya untuk menjalin kerja sama investasi dengan Indonesia.
ADVERTISEMENT
JK mengatakan selain pembicaraan kerja sama, kedua negara juga membicarakan rencana kedatangan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan bersama para delegasi ke Indonesia pada Minggu ketiga Juli ini.
"Mempersiapkan kedatangan (delegasi), kemudian juga kemungkinan persiapan untuk pembicaraan soal investasi bersama untuk negara," kata JK usai pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/7).
Wapres Jusuf Kalla saat terima Menteri Energi dan Perindustrian Uni Emirat Arab di Kantor Wakil Presiden Indonesia, Jum'at (5/7). Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
Pertemuan tersebut diselenggarakan selama sekitar 30 menit. Menteri dan para delegasi yang hadir tersebut langsung diterima JK di Ruang Audiensi Kantor Wapres.
Sementara itu, Suhail menyampaikan bahwa pihaknya berencana meningkatkan investasi dengan Indonesia. Selain investasi, Uni Emirat Arab juga menyampaikan keinginannya dalam peningkatan perdagangan dua negara.
"Kami amat berkomitmen meningkatkan investasi di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan peringkat ke-14 ekonomi terbesar di dunia. Kami ingin UEA meningkatkan bisnis kami dengan meningkatkan kerja sama perdagangan, dan investasi Indonesia," kata Suhail.
ADVERTISEMENT
"Kami banyak berdiskusi banyak terkait proyek dan sektor energi, properti, hingga pariwisata hingga sektor lainnya," timpal Suhail.