Menunggu 5 Tahun, RI Akhirnya Bisa Ekspor Langsung Manggis ke China

19 Januari 2018 10:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manggis untuk kanker (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Manggis untuk kanker (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Indonesia akhirnya bisa mengekspor langsung buah manggis ke China. Selama ini, manggis asal Indonesia yang diekspor ke China harus melalui negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam dan Thailand.
ADVERTISEMENT
"Mereka larang masuk langsung dari Indonesia tapi ambil dari Malaysia, Vietnam, Thailand sehingga nilai tambah dikantongi negara perantara, bukan kita," ungkap Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini dalam pesan singkatnya kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (19/1).
Ekspor perdana manggis ke China dari Indonesia dilakukan pada hari Kamis lalu (18/1) melalui Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten. Adapun jumlah manggis yang diekspor sebanyak 1 ton.
Ekspor perdana buah eksotis asal Indonesia ini dilakukan oleh eksportir PT Agung Mustika Selaras. Manggis berasal dari kebun yang sudah diregistrasi di daerah Subang, Jawa Barat dan dikemas di rumah kemas yang juga telah teregistrasi oleh Kementan.
Manggis Indonesia kembali Diekspor ke China (Foto: Dok. Badan Karantina Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Manggis Indonesia kembali Diekspor ke China (Foto: Dok. Badan Karantina Pertanian)
Proses sortasi dan pengemasan, di bawah pengawasan petugas karantina dari Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak terbawanya Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) berupa serangga hidup yang diantaranya adalah kutu putih (mealy bug), semut dan serangga hidup lainnya. Ini sesuai dengan protokol yag ditandatangani kedua negara.
ADVERTISEMENT
Hal penting yang tertuang dalam protokol ekspor manggis ke China tersebut di antaranya kebun yang sudah teregistrasi, rumah kemas yang sudah teregistrasi dan bebas dari OPT seperti Lalat Buah (Fruit flies), Kutu Putih (Mealy Bugs), Kutu tempurung (Scale Insect).
"Diharapkan dengan adanya launching perdana ini dapat diikuti oleh ekportir-eksportir lainnya guna memenuhi persyaratan administrasi maupun teknis sebagaimana tercantum dalam protokol yang sudah disepakati, jumlah total yang diminta China untuk musim panen 2018 sebanyak 2.000 ton," sebutnya.
Banun Harpini menegaskan Badan Karantina Pertanian terus mendorong disepakatinya protokol ekspor bagi produk-produk pertanian sehingga dapat mendorong petani berproduksi dengan standar ekspor dan mendapatkan nilai lebih sehingga dapat menjadikan petani Indonesia yang makmur dan sejahtera.
ADVERTISEMENT