Menyusul Saudi, Kuwait Naikkan Produksi Minyak

2 Juli 2018 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kota di Kuwait. (Foto: AFP/Yasser Al-Zayyat)
zoom-in-whitePerbesar
Kota di Kuwait. (Foto: AFP/Yasser Al-Zayyat)
ADVERTISEMENT
Kuwait meningkatkan produksi minyak mentahnya sebesar 85.000 barel per hari (bph). Langkah tersebut merupakan bagian dari kesepakatan antara OPEC dengan produsen minyak non-OPEC, yang dicapai pada Jumat (22/6). Dalam pertemuan di Wina, Austria, mereka bersepakat menaikkan produksi hingga 1 juta bph.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Middle East Monitor, Menteri Energi Kuwait Bakhit al-Rashidi mengatakan, peningkatan produksi itu dijalankan mulai Juli ini. "Kuwait menaikkan produksi minyaknya mulai Juli menjadi 2,785 juta barel, atau meningkat secara harian 85.000 barel dibandingkan Mei," kata Rashidi kepada harian berbahasa Arab, Al-Rai.
Di antara negara-negara OPEC, pada akhir 2017 Kuwait merupakan produsen minyak kelima terbesar dengan porsi 8,4%. Namun setelah produksi minyak Venezuela terpuruk akibat krisis dan Iran juga tertahan oleh sanksi ekonomi AS, posisi Kuwait ada di 3 besar di bawah Arab Saudi, dan Irak.
Sebelumnya, Arab Saudi sudah lebih dulu menyatakan komitmen untuk menaikkan produksi minyaknya. Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahkan menyebut, Raja Salman bersedia menaikkan pasokan minyak 2 juta bph.
ADVERTISEMENT
"Jika benar, produksi minyak sebesar itu (12 juta bph) belum pernah dialami. Untuk mencapainya, secara teori Arab Saudi butuh waktu setahun dan investasi baru," kata konsultan Energy Aspects, Amrita Sen.
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas (Foto: Wikimedia Commons)
Reuters menyebutkan, Arab Saudi memiliki kapasitas produksi minyak maksimal sebesar 12 juta barel per hari. Namun selama ini belum pernah mencapai tingkat produksi sebesar itu. Rekor produksi minyak Arab Saudi pada Juni mencapai 10,8 juta bph.
Sejumlah media Timur Tengah melaporkan, Saudi akan menaikkan produksinya menjadi ‘hanya’ 11 juta bph. Sementara itu Rusia, mitra utama produsen minyak dari kelompok non-OPEC menyebutkan, akan menaikkan produksinya sebanyak 200 ribu bph.
Menutup pekan lalu, harga minyak dunia sempat melampaui USD 74/barel atau tertinggi sejak akhir 2014. Namun dengan komitmen dan realisasi penambahan produksi ini, harga minyak menurun. Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di pasar Nymex untuk pengiriman Agustus 2018, ada di USD 73,54/barel. Namun harga minyak jenis Brent masih bertahan tinggi di posisi 77,99/barel, meskipun turun dari posisi sebelumnya USD 78,50/barel.
ADVERTISEMENT