Meriahnya Kain Songket Bali Kualitas Premium Seharga Rp 7 Juta

20 Juli 2018 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antusiasme kaum ibu berbelanja di Pameran Kain Nusantara (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Antusiasme kaum ibu berbelanja di Pameran Kain Nusantara (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) menggelar Pameran Kain dan Kerajinan di Jakarta Convention Center, Senayan. Pameran tersebut menghadirkan karya-karya dari 70 UMKM pilihan binaan BI. Di pameran ini para pengunjung dapat melihat sekaligus berbelanja kain-kain khas daerah di Indonesia. Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah kain songket asal Provinsi Bali.
ADVERTISEMENT
“Ini hasil binaan BI. Dari kami membina bagaimana menggunakan alat tenun, songket yang enggak disambung. Bagaimana menggunakan warna alam. Harganya bervariasi dari Rp 350 ribu hingga Rp 7 juta,” ungkap Manager Bank Indonesia Provinsi Bali I Made Rai Subawa di JCC Senayan, Jumat (20/7).
Satu kain berukuran kurang lebih 2 meter tersebut menurutnya dapat dibuat menjadi beragam bentuk busana. Seperti atasan wanita, kemeja untuk pria, hingga kain bawahan. Menurut Made, kain songket dan tenun tersebut memiliki kualitas premium.
Sebab, kain ini menggunakan bahan pewarna alam sehingga warna kain tidak mudah luntur. Corak warna yang ditampilkan juga bervariasi dari warna nuansa lembut (pastel) hingga warna-warna tegas seperti merah, oranye hingga emas. Motifnya pun beragam dan setiap motif tidak dibuat secara massal. Nama motif pun kadang dibuat sendiri oleh para pengrajin. Mereka yang mendesain motif sekaligus menentukan warna untuk setiap kain songket.
Pramuniaga menata busana yang dipamerkan dalam Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2018 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (20/7). (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pramuniaga menata busana yang dipamerkan dalam Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2018 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (20/7). (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama, antara 3 minggu hingga satu bulan. Kata Made, peningkatan kualitas tersebut merupakan tujuan utama BI melakukan pembinaan terhadap UMKM. Sehingga kini, kain songket dan tenun dari Bali ini sudah memiliki pangsa ekspor. “Banyak, ke Amerika, Thailand, Eropa. Ini sudah ekspor. Ada di pasar yang jual serupa tapi kualitasnya beda,” ujar Made.
ADVERTISEMENT
Untuk itu pihaknya berharap nantinya UMKM ini dapat turut serta memeriahkan pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali. Hal tersebut akan menjadi peluang yang baik untuk mengenalkan sekaligus mendekatkan UMKM dengan pangsa pasar baru. “Itu yang hadir ribuan, menteri, pejabat. Kan bukan sembarang orang. Lumayan kalau ada yang mampir, bisa beli,” ujarnya.