Meski Ada E-Book Gratis, Toko Buku di Kwitang Tetap Ramai Pembeli

7 Oktober 2018 17:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asril, salah satu penjual buku di Kwitang, Jakarta Pusat, sejak tahun 1985 (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Asril, salah satu penjual buku di Kwitang, Jakarta Pusat, sejak tahun 1985 (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi membuat banyak aspek kehidupan menjadi lebih instan seperti membaca buku yang tidak perlu secara fisik. Dengan berbekal laptop dan internet, kita bisa memperoleh electronic book atau e-book secara gratis tanpa harus memiliki buku yang dicetak di atas kertas. Kemudian, memiliki buku juga menjadi kian mudah dengan adanya toko online.
ADVERTISEMENT
E-book pun menjadi saingan dari bisnis percetakan dan penjualan buku-buku fisik seperti di toko buku. Bagaimana nasib penjual toko buku fisik, terutama buku-buku murah saat ini di tengah layanan e-book?
Salah satu pusat penjualan buku murah berada di Kwitang, Jakarta Pusat. Salah satu penjual buku di sini, Sukri, mengaku tidak khawatir dengan maraknya perkembangan e-book. Sebab, jualannya di Pasar Kwitang sudah cukup banyak memiliki pelanggan sejak lama. Keberadaan toko buku-buku murah di Kwitang memang sudah terkenal sejak tahun 1980-an.
“Enggak khawatir. Kita di sini udah ada pasarnya. Masih banyak yang cari kok,” kata dia kepada kumparan di Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (7/10).
Toko buku murah di Kwitang, Jakarta Pusat. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Toko buku murah di Kwitang, Jakarta Pusat. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Dengan berbagai jenis buku yang ditawarkan, Sukri bisa menjaring banyak pembeli. Mulai dari buku-buku untuk anak TK sampai buku untuk kalangan pekerja.
ADVERTISEMENT
Yang paling laris umumnya adalah buku-buku sekolah dan kuliah. Untuk buku sekolah, saat ini yang paling banyak dicari adalah buku tes masuk SMP hingga SMA. Untuk jenjang kuliah, mahasiswa banyak mencari buku-buku tentang teori dasar. Anak-anak kuliah yang beli di sini pun bukan hanya mereka yang berkuliah di Jakarta tapi di Jabodetabek.
“Buku tes CPNS juga banyak dicari dari kemarin. Banyaklah di sini, rupa-rupa,” lanjut dia.
Sukri yang berasal dari Tanah Minang, Sumatera Barat ini juga tak hanya menjual di toko. Dia dan adiknya juga membuka lapak jualan online seperti di Tokopedia dan Buka Lapak. Cara ini dilakukan untuk mensiasati perkembangan zaman dan menjangkau pembeli lebih luas.
ADVERTISEMENT
“Kita jual juga di online. Sebagian pedagang di sini juga jual di online. Tapi memang kalau beli langsung lebih murah. Bisa pilih-pilih juga, bisa ditawar,” kata dia.
Toko buku murah di Kwitang, Jakarta Pusat. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Toko buku murah di Kwitang, Jakarta Pusat. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Pedagang lain, Asril, juga mengaku tidak terpengaruh dengan adanya e-book. Laki-laki dari Sibolga ini mengaku tetap setia di berjualan buku di Pasar Kwitang. Kata dia, tidak semua buku yang dijual dalam bentuk e-book sesuai dengan yang dicari pembeli.
“Kalau di sini orang cari buku judulnya aneh-aneh. Anehnya lagi, ada di sini yang belum tentu juga ada di toko buku modern. Jadi sudah ada pembelinya masing-masing,” katanya tertawa.
Meski Asril menjual di emperan toko di Kwitang, pendapatannya tidak bisa diremehkan. Jika sedang ramai, dia bisa mendapatkan uang lebih dari Rp 500 ribu dalam sehari.
ADVERTISEMENT
“Di sini enggak menentu. Tapi kalau lagi ada borongan, bisa kalahkan gaji di kantoran,” akunya.