Meski Ada IMF-World Bank, Luhut Tegaskan Bencana Sulteng Tak Dilupakan

6 Oktober 2018 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan meninjau korban bencana di Kota Palu, Sabtu (6/10/2018). (Foto: Dok. Kemenko Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan meninjau korban bencana di Kota Palu, Sabtu (6/10/2018). (Foto: Dok. Kemenko Kemaritiman)
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan menegaskan meski ada pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) - World Bank, namun tak lantas membuat pemerintah melupakan penanganan bencana di Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikannya saat berada di Palu bersama rombongan IMF dan World Bank untuk menengok korban bencana di RSU Anutapura, Perumnas Balaroa, Pegunungan Gawalise, dan Posko Bantuan di kantor Detasemen TNI-AU Mutiara Palu.
"Jangan orang bilang kita di Bali sibuk menyelenggarakan konferensi kelas tinggi, lalu kita lupa menangani bencana di Palu. Enggak, sama sekali jauh dari itu,” katanya sesuai keterangan tertulis, Sabtu (6/10).
Dia menceritakan dalam kunjungannya itu, rombongan dari IMF dan World Bank datang langsung dari Bali dengan antusias karena ajakannya. Sebab sebelumnya, perwakilan dari IMF dan World Bank memang ingin melihat kondisi Palu, tapi tak bisa mengakses.
"Yang di Bali itu saya ajak mereka dan kebetulan mereka sendiri mau. Tadinya mereka enggak tahu caranya bagaimana (untuk menuju ke Palu)," ucap Luhut.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan (kanan) meninjau korban bencana di Kota Palu, Sabtu (6/10/2018). (Foto: Dok. Kemenko Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan (kanan) meninjau korban bencana di Kota Palu, Sabtu (6/10/2018). (Foto: Dok. Kemenko Kemaritiman)
Dalam kesempatan itu, Luhut juga menyerahkan bantuan berupa 20 ton beras, 5.000 bungkus biskuit, dan 100 ribu bungkus mi instan. Bantuan selanjutnya, menurut dia sedang dalam proses pengiriman dengan menggunakan kapal.
ADVERTISEMENT
"Ada 200 ton (bantuan yang tengah dikirim menggunakan kapal), tapi termasuk barang-barang listrik, makanan, beras, mi,” ujarnya.
Sejauh ini, menurut dia, bantuan dari pemerintah berangsur datang ke lokasi bencana di Sulawesi Tengah. Pun rapat demi rapat juga terus digelar untuk memperbaiki rumah warga, infrastruktur setempat, dan memulihkan perekonomian setempat.