Milenial Sering Gagal saat Wawancara Kerja? Mungkin Ini Penyebabnya

27 Maret 2019 8:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lokasi interview Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lokasi interview Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kegagalan dalam melamar suatu pekerjaan tak menutup kemungkinan mewarnai perjalanan karier seorang milenial. Sejumlah faktor menjadi penyebab kegagalan pada tahap wawancara akhir.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Human Resources (HR) Specialist dari PPM Manajemen, Nina Maharsi, mengungkapkan ada faktor paling umum yang membuat milenial gagal di tahap akhir. Yakni sikap dan perilaku.
"Cara bersikapnya milenial itu sama guru, sama dosen, menganggapnya kayak temen. Ini mungkin tidak bisa dilakukan di organisasi (perusahaan)," kata dia kepada kumparan, Rabu (27/3).
Dia menilai generasi milenial terkadang mengabaikan sikap dan perilaku. Sebab, milenial cenderung berpikiran dirinya hebat dan berprestasi dalam akademik.
Ilustrasi milenial Foto: StockSnap/Pixabay
"Di setiap organisasi itu lebih mengedepankan aspek sikap dan perilaku dibanding kepintaran atau kecerdasan. Jadi sering kali pelamar kerja itu berpikir, aku lulusan perguruan tinggi ternama, IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) bagus," ucapnya.
Padahal, seorang pelamar kerja belum tentu mengetahui kultur dari perusahaan. Terkadang ada perusahaan yang berkultur senioritas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, saat ini kebayakan pewawancara merupakan generasi sebelum milenial. Pada generasi itu, sikap dan perilaku menjadi catatan penting.
"Ini yang selalu menjadi issue adalah menurut generasi sebelumnya itu sopan santun, perilaku, itu yang sering mendapat sorotan dan mengagalkan peserta di akhir-akhir," kata Nina.
Oleh karena itu, Nina menyarankan milenial sebaiknya menjaga sikap ketika wawancara kerja. Milenial juga harus memahami karakter generasi pewawancara.
"Bersikap, bukan dari kacamata milenial, tapi si pewawancara, mungkin dalam hal ini generasi sebelumnya," jelasnya.