Minat Investor AS Minim, Jadi Alasan Utama Aramco Tunda IPO

18 Maret 2018 8:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saudi Aramco (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Saudi Aramco (Foto: AFP)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi menunda rencana penawaran saham perdana ke publik (Initial Public Offering/IPO), Saudi Aramco. Perusahaan migas milik kerajaan Arab Saudi itu, semula akan melepas sahamnya pada 2018 ini.
ADVERTISEMENT
Namun karena berbagai alasan, IPO yang disebut-sebut sebagai terbesar sepanjang sejarah itu, akan ditunda hingga tahun depan. Di antaranya aturan pendukung yang belum siap, serta banyaknya proyek yang menyita perhatian pemerintah Arab Saudi.
Namun dikutip dari Arabian Business, alasan terbesar dari penundaan ini adalah minimnya animo investor Amerika Serikat (AS), terhadap saham yang akan dilepas oleh Aramco. Dalam beberapa pekan terakhir, eksekutif Aramco dan pemerintah Arab Saudi menemui sejumlah perusahaan investasi dan sekuritas di AS, untuk memastikan hal tersebut.
Sebelumnya, Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al Falih mengisyaratkan IPO Aramco dapat ditunda sampai 2019. Khalid menambahkan, penawaran saham tersebut dapat dilakukan di dua bursa sekaligus yakni di Arab Saudi dan bursa internasional yang masih akan ditentukan lokasi dan waktunya.
CEO Saudi Aramco Amin Nasser  (Foto: Reuters/Hamad I Mohammed)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Saudi Aramco Amin Nasser (Foto: Reuters/Hamad I Mohammed)
Pihak Aramco bahkan menggelar jamuan khusus di New York, Houston dan Washington, bersama para investor. Hal ini dilakukan untuk mendorong beberapa kesepakatan. Di antara yang menjadi fokus pembicaraan adalah target valuasi perusahaan yang mencapai USD 2 triliun, porsi dividen yang akan diperoleh investor, serta dampak lonjakan produksi minyak AS dalam beberapa tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Dikonfirmasi atas hal tersebut, pihak Aramco menyatakan tak akan mengonformasi atau pun membantah informasi itu.
Perusahaan minyak Saudi Aramco. (Foto: REUTERS/ Ali Jarekji)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan minyak Saudi Aramco. (Foto: REUTERS/ Ali Jarekji)
Persoalan ini diperkirakan akan menjadi salah satu agenda pembicaraan, saat putera mahkota kerajaan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berkunjung ke AS pada 20 Maret 2018 mendatang. IPO ini merupakan salah satu ambisi bisnis MBS, untuk membuat perekonomian Arab Saudi tak hanya bergantung pada industri migas. Salah satu alternatif lain pendanaan pembangunan, diharapkan dari investor, termasuk melalui IPO Aramco.
Aramco memproduksi hampir 10 juta barel minyak per hari, atau lebih dari 10% total pasokan minyak dunia. Biaya produksi minyak garapan Aramco, juga merupakan yang terendah di dunia.
Arab Saudi berencana melepas 5% saham Aramco, yang ditaksir bernilai USD 100 miliar. Angka ini jauh melampaui IPO saham Alibaba senilai USD 25 miliar pada 2014 lalu, yang masih tercatat sebagai IPO terbesar. Dengan kapitalisasi Aramco saat ini sebesar USD 1 triliun, jika sudah IPO akan menjadikannya perusahaan terbesar di dunia melampau raksasa teknologi Apple, Alphabet (pemilik Google) dan Amazon.com.
ADVERTISEMENT