Mirip Kertajati, Bandara Baru Yogyakarta Minim Akses Infrastruktur

Bandara Baru Yogyakarta. Foto: Dok. Angkasa Pura I

PT Angkasa Pura I (Persero) memastikan pemindahan seluruh penerbangan dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta ke Bandar Udara Internasional Yogyakarta (BUIY) atau Bandara Baru Yogyakarta, Kulon Progo, dilakukan pada akhir tahun ini.

Namun saat beroperasi penuh nanti, nasib BUIY hampir mirip dengan Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat, yakni tak ada akses jalan tol yang menghubungkan ke pusat kota dan akses kereta belum terbangun.

Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I, ‎Devi Suradji mengakui, hal itu. Nantinya saat BUIY beroperasi penuh pada akhir tahun, hanya Damri dan Satelqu yang melayani langsung di bandara.

"Dari Angkasa Pura I sudah bekerja sama dengan Satelqu dan Damri untuk membantu layanan transportasi darat," katanya kepada kumparan, Jumat (28/6).

Meski demikian, perseroan optimistis minat masyarakat akan tetap tinggi meski bandara dipindah. Berbeda dengan Bandara Kertajati, Bandara Baru Yogyakarta secara lokasi tidak terlalu jauh dari pusat kota, yakni Yogyakarta.

Suasana Bandara Udara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) saat mulai beroperasi komersial pada Senin, 6 Mei 2019. Foto: Resya Firmansyah/kumparan

Di samping itu, layanan transportasi kereta juga telah tersedia meski belum langsung menuju ke Bandara Baru Yogyakarta. Adapun untuk mengakses kereta, penumpang harus naik bus shuttle untuk menuju Stasiun Wojo yang berjarak 6,8 km.

"Dari bandara ke Stasiun Wojo, kami sudah menyediakan Bus Damri. Akses transportasi masyarakat kami juga siapkan," kata Devy.

Meski demikian, dia berharap pembangunan tol maupun akses jalur kereta segera dibangun untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses Bandara Baru Yogyakarta. Saat ini Angkasa Pura I pun tengah mengebut pembangunan stasiun kereta di bandara.

"Ini sedang kami bangun (Stasiun BUIY). Diharapkan juga selesai sekitar akhir tahun ini," imbuh Project Manager BUIY, Taochid Purnama Hadi.