Mobil Listrik Karya UII Yogyakarta Mejeng di Kantor Luhut

Mobil listrik buatan mahasiswa UII Yogyakarta. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)

Sebuah mobil listrik dipajang di lobi kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Di badan mobil tertulis Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Pembuatnya tertulis di badan mobil, dikerjakan oleh Fakultas Teknologi Industri UII Yogyakarta yang di dalamnya digarap oleh beberapa jurusan, yaitu Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Elektro, dan Teknik Informatik.

Beberapa nama juga terpampang di badan mobil seperti Buana Karya Engineering Bio-Instrument Automation, Elbaba, dan M Carbon Indonesia.

Mobil listrik buatan mahasiswa UII Yogyakarta (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)

Staf Khusus Menteri Koordianator Bidang Kemaritiman, Atmaji Soemarkidjo, mengatakan mobil listrik itu sudah ada di kantor Luhut sejak dua minggu lalu.

"Sudah ada dari minggu lalu," kata Atmaji kepada kumparan (kumparan.com), Senin (5/3).

Mobil listrik ini berbentuk mobil balap. Di bagian depan mobil terdapat keterangan tegangan mobil sebesar 48,1 volt, AH 30, daya motor 2.000 Watt, dan jumlah kontrol 1. Adapun berat mobil tanpa sopir 38,3 kg.

Mobil listrik buatan mahasiswa UII Yogyakarta (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)

Mobil listrik ini hasil dari kompetisi yang diadakan oleh Politeknik Negeri Bandung dalam Kompetisi Mobil Listrik Indonesia ke IX. Terlihat juga, kompetisi itu disponsori oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Patra Jasa, Bank BRI, PLN, dan beberapa perusahaan swasta.

Atmaji menuturkan, mobil itu diberikan langsung oleh UII. Meski begitu, Atmaji mengaku mobil itu hanya diletakkan saja, belum ada pembicaraan kerja sama untuk pengembangan mobil listrik.

"Itu UII yang taruh di situ dan kita terima dengan senang hati," ucapnya.

Wacana pengembangan mobil listrik memang sedang menghangat di Indonesia. Yang teranyar, kemarin Kepala Kantor Staf Presiden dan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko meluncurkan bus listrik MD255-XE2 bersama PT Mobil Anak Bangsa (MAB).