Modus Baru Curi Ikan di Laut RI Lewat Timor Leste dan Papua Nugini

11 Desember 2017 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penenggelaman kapal ikan asing illegal fishing. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penenggelaman kapal ikan asing illegal fishing. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat modus operandi baru kapal pencuri ikan dari luar negeri, yakni dengan mencari ikan di sekitar perairan Indonesia, kemudian sesekali waktu masuk ke perairan Indonesia untuk mencuri ikan.
ADVERTISEMENT
Koordinator Staf Khusus Satgas 115, Mas Achmad Santosa, mengungkapkan bahwa negara di sekitar Indonesia seperti Papua Nugini dan Timor Leste masih memperbolehkan kapal asing dan eks kapal asing untuk menangkap ikan di wilayah perairan negara tersebut.
Berbeda dengan kedua negara itu, Indonesia tidak memperbolehkan kapal asing maupun eks asing untuk menangkap ikan di wilayah perairannya.
Menurut pria yang akrab disapa Ota ini, kapal asing yang menangkap ikan di negara tetangga turut mencuri ikan di perairan Indonesia.
"Modus barunya itu sekarang ini, boleh dikatakan mereka memanfaatkan perbatasan atau border. Papua Nugini, Timor Leste juga," katanya di Kantor Pusat KKP, Jakarta, Senin (11/12).
Dia menuturkan, kapal asing yang menangkap ikan di wilayah Timor Leste maupun Papua Nugini, kemudian mencuri ikan di perairan Indonesia lantaran luas laut di dua negara itu terbatas. Tak hanya itu, terkadang nelayan Vietnam juga memanfaatkan daerah perbatasan untuk mencuri ikan.
ADVERTISEMENT
"Jadi memang kita harus perkuat pengawalan garis batas kita, cara termudahnya patroli," ujarnya.
Selain patroli, lanjut Ota, KKP juga menjalin kerja sama dengan Inggris, Australia, Amerika Serikat dan Norwegia untuk memanfaatkan satelit canggih sejumlah negara itu. Melalui satelit tersebut, KKP dapat mengetahui kapal asing yang memasuki wilayah perairan Indonesia.
"KKP juga membuat aturan tegas dengan menenggelamkan kapal. Diharapkan dengan sikap tegas itu, nelayan asing segan terhadap negara kita," tutup Ota.