Money Changer di Jakarta Jual Dolar AS Rp 15.205

5 Oktober 2018 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Money Changer PT Ayu Masagung di Tugu Tani, Jakarta, Selasa (4/9/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Money Changer PT Ayu Masagung di Tugu Tani, Jakarta, Selasa (4/9/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Money changer milik PT Ayu Masagung di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat menjual dolar Amerika Serikat (AS) seharga Rp 15.205 pada Jumat siang (5/10). Sementara itu, kurs beli dolar dipatok Rp 15.155 dari nasabah.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan pada pukul 13.45 WIB, money changer terpantau cukup ramai mengalir meski tak padat.
“Engak ramai juga, tapi ya ngalir gini aja sih dari tadi,” ucap salah seorang petugas di money changer PT Ayu Masagung di Tugu Tani, Jakarta Pusat, Jumat (5/10).
Ia mengatakan, meski dolar AS menembus angka Rp 15.205, namun para nasabah yang hadir tak terlihat berbondong-bondong untuk menukarkan dolar.
“Macam-macam sih yang ke sini, enggak khusus mau jual dolar,” imbuhnya.
Salah seolah nasabah Astrid misalnya, Ia mengunjungi money changer untuk keperluan membeli mata uang Korea Selatan.
“Mau beli won aja sih, Rp 5 juta rupiah ini karena mau buat urusan kerja saja ke sana,” ungkap Astrid kepada kumparan.
Suasana di Money Changer PT Ayu Masagung di Tugu Tani, Jakarta, Selasa (4/9/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Money Changer PT Ayu Masagung di Tugu Tani, Jakarta, Selasa (4/9/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Senada dengan Astrid, salah seorang karyawan swasta Rudy juga mengaku ingin membeli mata uang Malaysia.
“Mau beli Rp 750.000 ke uang Malaysia buat Jambore anak saya yang masih SD ke sana, enggak banyak ya seperlunya saja,” katanya.
Ia menambahkan, dirinya tak tertarik untuk memanfaatkan momen kenaikan nilai tukar dolar AS ini.
“Enggak tertarik sih nuker dolar, entar juga turun lagi. Lagian enggak punya juga, ya seperlunya aja ini nukar Malaysia (ringgit),” ucapnya.
Sementara, ada yang justru membeli dolar AS meski kondisi saat ini tengah tinggi. Misalkan saja Rizky.
“Ini beli karena diutus sama kantor saja beli USD 50.000,” kata karyawan di sebuah koperasi di Bundaran HI itu.
Dollar di Money Changer di Jakarta Pusat, Jumat (31/8/18). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dollar di Money Changer di Jakarta Pusat, Jumat (31/8/18). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Lebih lanjut, Rizky bercerita koperasi tempatnya bekerja memang ada produk saham yang biasanya menggunakan transaksi dengan dolar.
ADVERTISEMENT
Terkait tingginya harga dolar AS, Rizky mengatakan dirinya tak tertarik menjual dolar walaupun ia memilikinya.
“Enggak secara pribadi, engak kepikiran,” tuturnya.
Salah seorang nasabah lainnya Frans pun mengemukakan ketertarikan menjual dolar pun hanya karena kebutuhan.
“Hanya dikit sih, sekitar USD 100 karena lagi perlu saja, eh kebetulan pas tinggi. Belum ada rencana sih nukar lagi,” pungkasnya.