Moody's: Peringkat Utang RI Layak Dipertahankan di Level Positif

6 Februari 2018 16:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lembaga pemeringkat Moody's (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lembaga pemeringkat Moody's (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Lembaga pemeringkat utang internasional, Moody’s Investors Service, dalam riset rutinnya menyebutkan, peringkat utang Indonesia layak dipertahankan di level Baa3 dengan outlook positif. Hal ini karena Indonesia dinilai masih dapat menjaga defisit anggaran, rasio utang pemerintah yang tetap rendah, dan perekonomian yang tumbuh dan sehat.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, lembaga yang bermarkas di New York, AS, ini memberikan beberapa catatan bagi pemerintah. Salah satunya mengenai pendapatan yang masih rendah dan ketergantungan pada pendanaan eksternal.
"Prospek positif pada peringkat utang mencerminkan pandangan Moody's bahwa kerentanan eksternal berkurang, dan efektivitas kebijakan membaik. Tapi perlu diperhatikan pendapatan yang rendah dan ketergantungan pada pendanaan eksternal," tulis Moody's dalam keterangan resminya dikutip kumparan (kumparan.com), Selasa (6/2).
Ilustrasi dolar (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dolar (Foto: Thinkstock)
Selain itu, Moody's juga menilai, pemerintah belum bisa memperbaiki pendapatan negara. Adanya risiko domestik dan eksternal juga dapat meningkatkan pelemahan fiskal atau neraca pembayaran dari posisi saat ini.
"Kami merasa bahwa pemerintah tidak dapat memperbaiki kinerja pendapatan. Kami mengubah harapan kami terhadap prospek pertumbuhan untuk memprediksi pelemahan kinerja ekonomi, dan risiko domestik atau eksternal meningkatkan kemungkinan bahwa metrik fiskal atau neraca pembayaran akan melemah secara signifikan dari tingkat saat ini," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Moody's akan mempertimbangkan untuk meningkatkan peringkat utang, jika Indonesia bisa mengurangi kerentanan eksternal secara berkelanjutan. Selain itu pada saat yang sama menunjukkan kekuatan kelembagaan yang meluas.
"Salah satu indikasi positif perkembangan ini adalah pengurangan ketergantungan pemerintah terhadap utang luar negeri," katanya.