news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Moody's Minta Dominasi BUMN Dikurangi, Swasta Siap Panen Proyek

21 April 2019 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Jalan Tol Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Jalan Tol Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
ADVERTISEMENT
Lembaga pemeringkat internasional, Moody's, menyatakan bahwa presiden terpilih harus melanjutkan kebijakan reformasi struktural. Hal ini bertujuan agar ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 6,5 persen di 2022.
ADVERTISEMENT
Moody's menilai, saat ini pertumbuhan ekonomi di level 5 persen sejak 2014 masih di bawah nilai potensial, karena adanya sejumlah hambatan. Lembaga yang berbasis di New York, AS, ini juga meminta pemerintah terpilih bisa mengurangi dominasi BUMN dan meningkatkan peran swasta untuk mengurangi kesenjangan pada proyek infrastruktur.
Hal tersebut direspons positif oleh kalangan pengusaha. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, saat ini pemerintah perlu menjabarkan kembali sejumlah proyek infrastruktur yang bisa diinisiasi oleh pihak swasta. Hal ini agar pihak swasta mendapatkan informasi dan sosialisasi secara lengkap mengenai sejumlah proyek infrastruktur.
"Memang secara bisnis, BUMN harus dikurangi dominasinya, kalau enggak ya keuangan mereka terbebani. Saya rasa pemerintah harus bisa list lagi, mana yang kira-kira bisa masuk swasta, disampaikan, disosialisasi ke kita," ujar Hariyadi kepada kumparan, Minggu (21/4).
ADVERTISEMENT
Dia mengakui, selama ini sejumlah proyek infrastruktur lebih memerlukan peran dari BUMN ketimbang swasta. Namun Hariyadi tak menutup kemungkinan swasta akan kembali tertarik pada proyek yang sebelumnya dinilai tak menarik tersebut.
"Beberapa tol kan memang harus ada BUMN hadir di sana, kalau swasta saya rasa ada yang kurang tertarik karena kan kita realistis. Kalau dianggap kurang komersial kita juga enggak mau, apalagi kemarin kan masih wait and see, siapa presidennya," jelasnya.
Tapi untuk saat ini, Hariyadi memastikan pihak swasta siap 'memanen' sejumlah proyek infrastruktur yang ditawarkan pemerintah. Menurutnya, kondisi perekonomian pasca Pemilu dan unggulnya pasangan Jokowi-Ma'ruf membuat swasta lebih optimistis dengan proyek infrastruktur.
"Kalau kemarin mungkin ada juga kita masih takut, enggak mau. Tapi kalau sekarang, apalagi hasil quick count udah ketahuan, saya rasa kita siap panen. Kalau pemerintah mau menawarkan proyek ke kita siap," tutupnya.
ADVERTISEMENT