Muncul Gelembung Gas, Pertamina Sebut Produksi Blok ONWJ Masih Normal

18 Juli 2019 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pertamina di ONWJ Bravo  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pertamina di ONWJ Bravo Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyatakan adanya gelembung gas di lapangan YYA, Blok Offshore North West Java (ON‎WJ). Blok migas tersebut terletak di perairan Pantai Utara Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Pada 12 Juli lalu telah dilakukan pengeboran sumur YYA-1 yang menyebabkan munculnya gelembung di sekitar anjungan lepas pantai YAA yang dioperatori PHE ONWJ. Sumur tersebut sekitar 2 kilometer (km) dari Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan insiden itu bisa membuat produksi di blok tersebut menjadi molor. Namun, dia memastikan tak terlalu berpengaruh terhadap produksi di blok ONWJ secara keseluruhan karena kebocoran hanya terjadi di satu sumur, yakni sumur reaktivasi YYA-1.
"Kan produksinya enggak besar juga jadi kita bisa cover dengan yang lain. (Sumur) yang lainkan masih beroperasi," kata Nicke di komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/5).
Lagi pula, kata dia, Pertamina lebih mengutamakan keselamatan para pekerja yang berada di lokasi tersebut. Saat ini, perseroan telah mengaktifkan Tim Penanganan Kejadian (Incident Management Team/IMT) untuk menanggulangi kejadian.
Nicke Widyawati lepas Mudik Bareng Pertamina Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
"Bisa saja menjadi mundur (jadwal produksinya). Tapi yang penting buat kita itu keselamatan dulu. Produksi masih bisa dilakukan di sumur lain tapi yang paling penting buat kita kan keselamatan," katanya.
ADVERTISEMENT
Saat ini sudah dilakukan upaya penghentian gelembung gas dengan melakukan pengeboran miring. Selain itu, tumpahan minyak yang keluar juga sudah ditampung menggunakan alat seperti pelampung.
"Kita udah siapin semua. Ada untuk whale bump semua sudah kita persiapkan jadi yang kita prioritaskan pertama adalah keselamatan pekerja, kedua adalah lingkungan, pencemaran lingkungan, itu kita persiapkan betul," pungkasnya.