Musim Bagi Dividen, Cadangan Devisa Turun Jadi USD 120,3 M di Mei 2019

13 Juni 2019 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Cadangan devisa Indonesia hingga akhir Mei 2019 tercatat USD 120,3 miliar. Angka ini turun USD 4 miliar bila dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang mencapai USD 120,3 miliar.
ADVERTISEMENT
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia (BI) menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, penurunan cadangan devisa tersebut terutama dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan pembagian dividen.
"Penurunan cadangan devisa terutama dipengaruhi kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di BI, sebagai antisipasi kebutuhan likuiditas valas terkait siklus pembayaran dividen beberapa perusahaan asing dan menjelang libur panjang Lebaran," ujar Onny dalam keterangannya, Kamis (13/6).
Gedung Bank Indonesia. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Ke depan, bank sentral memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik.
ADVERTISEMENT
Berikut posisi cadangan devisa sejak awal 2019:
Januari: USD 120,1 miliar Februari: USD 123,3 miliar Maret: USD 124,5 miliar April: USD 124,3 miliar Mei: USD 120,3 miliar