Musim Bagi Dividen, Cadangan Devisa Turun Jadi USD 120,3 M di Mei 2019
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia (BI) menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, penurunan cadangan devisa tersebut terutama dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan pembagian dividen.
"Penurunan cadangan devisa terutama dipengaruhi kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di BI, sebagai antisipasi kebutuhan likuiditas valas terkait siklus pembayaran dividen beberapa perusahaan asing dan menjelang libur panjang Lebaran," ujar Onny dalam keterangannya, Kamis (13/6).
Ke depan, bank sentral memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik.
ADVERTISEMENT
Berikut posisi cadangan devisa sejak awal 2019:
Januari: USD 120,1 miliar
Februari: USD 123,3 miliar
Maret: USD 124,5 miliar
April: USD 124,3 miliar
Mei: USD 120,3 miliar