Naik 5,4%, Produsen Indomie Raup Untung Rp 3,8 Triliun di 2017

24 Maret 2018 17:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Indomie (Foto: indomie.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indomie (Foto: indomie.com)
ADVERTISEMENT
Produsen mi instan merek Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 5,4% atau sebesar Rp 3,80 triliun di sepanjang tahun 2017 dibanding tahun sebelumnya Rp 3,60 triliun.
ADVERTISEMENT
Laba usaha tercatat sebesar Rp 5,22 triliun atau naik 7,4% dibanding tahun 2016 yakni Rp 4,86 triliun. Untuk marjin laba usaha pun naik 0,5% menjadi 14,7% dibanding tahun 2016 yakni 14,2%.
Untuk margin laba bersih menunjukkan kinerja positif dengan tumbuh 10,7% dibanding tahun sebelumnya 10,5%. Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit tumbuh 8,6% menjadi Rp 3,99 triliun atau lebih tinggi dibanding tahun lalu sebesar Rp 3,68 triliun.
Direktur Utama ICBP Anthoni Salim mengatakan, meskipun tingkat permintaan di sektor FMCG (Fast Moving Consumer Goods) masih lemah, ICBP (Indofood CBP) dapat terus membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih, serta memperkuat posisi di sebagian besar kategori peoduknya.
ADVERTISEMENT
Gedung PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) (Foto: Facebook Aline Alibasha)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) (Foto: Facebook Aline Alibasha)
“Di tahun 2018 perekonomian dalam negeri diharapkan tetap tumbuh, kami akan terus menyesuaikan strategi guna menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul, serta berupaya mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan nilai perusahaan,” ujar dia dalam keterangannya dikutip kumparan (kumparan.com), Sabtu (24/3).
Perseroan mencatat penjualan konsolidasi Rp 35,61 triliun di sepanjang 2017. Perolehan ini lebih tinggi 3,6% dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp 34,38 triliun.
Pertumbuhan neto konsolidasi disumbang sekitar 64% dari divisi mi instan, diikuti Divisi Dairy, Makanan Ringan, Penyedap Makanan, Nutrisi & Makanan Khusus serta Minuman yang masing-masing memberikan kontribusi sekitar 20%, 7%, 2%, 2% dan 5% dari total penjualan neto konsolidasi.