Naikkan Daya Beli, Ibu Rumah Tangga Bisa Bekerja Paruh Waktu

16 November 2018 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menemani anak belajar (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menemani anak belajar (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Berkembangnya teknologi saat ini juga turut mendorong perubahan gaya bekerja. Salah satunya kemunculan gig economy atau pekerja paruh waktu.
ADVERTISEMENT
Peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan munculnya gig economy justru bisa mendongkrak daya beli masyarakat. Dengan begitu, perekonomian akan tumbuh.
Gig economy ini kan meng-utilisasi barang-barang yang dimiliki. Ini sangat berkembang di Singapura. Jadi seseorang punya mobil, maka dia akan menjadi driver grab, siangnya dia akan jadi guru, lalu malam berjualan misalnya,” katanya kepada kumparan, Kamis (16/11).
Karenanya, banyak masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan, seperti ibu rumah tangga, bisa memiliki penghasilan.
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira. (Foto: Jafrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira. (Foto: Jafrianto/kumparan)
“Bagi ibu-ibu rumah tangga yang dari siang sampai sore dia jaga anak, malamnya bisa membuat kerajinan apa untuk dijual di online,” tambahnya lagi.
Hanya saja, Bhima menyayangkan para pekerja paruh waktu di dalam negeri banyak yang berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke bawah. Sebab meski hanya bekerja paruh waktu, seseorang dituntut memiliki keahlian dan pengetahuan mumpuni agar bisa menghadapi perubahan sewaktu-waktu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masih minimnya perlindungan terhadap para pekerja paruh waktu juga menjadi fokus lain yang perlu dibenahi. Minimal, para pelaku gig economy ini mendapat jaminan kesehatan dari negara.
“Kan ada BPJS Kesehatan. Soal siapa yang bayar, kan itu bisa dipotong tiap bulannya dari pendapatan mereka. Saya sepakat kalau para gig economy ini butuh jaminan,” tutup Bhima.