Nilai Ekspor Sarang Burung Walet RI Capai Rp 29 Triliun di 2017

2 Maret 2018 19:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarang burung walet siap diekspor ke China (Foto: Dok. Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Sarang burung walet siap diekspor ke China (Foto: Dok. Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian)
ADVERTISEMENT
Indonesia secara total mampu membukukan ekspor sarang burung walet sebanyak 1.100 ton sepanjang 2017. Dengan harga rata-rata per kg sarang burung walet sebesar USD 2.000, maka nilai ekspornya mencapai Rp 29 triliun.
ADVERTISEMENT
"Tinggal kalikan aja per kg USD 2.000," ujar Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (2/3).
Tahun ini diharapkan ekspor sarang burung walet tumbuh maksimal 10%. Hanya saja Banun mengingatkan para pengusaha sarang walet untuk memperhatikan 3 syarat utama agar bisa ekspor ke China, negara tujuan utama ekspor sarang burung walet.
Pertama adalah ketelusuran (traceability), bersih dengan kandungan nitrit <30 ppm dan telah diproses pemanasan 70 derajat celcius selama 3,5 detik.
"Diperlukan komitmen yang kuat untuk memenuhi persyaratan yang diminta pihak China," imbuhnya.
Persyaratan yang diminta China kepada Indonesia memang cukup ketat. Badan Karantina Pertanian sebagai salah satu instansi yang bertanggungjawab dalam penjaminan pemenuhan persyaratan yang diminta oleh pihak China.
Sarang burung walet. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sarang burung walet. (Foto: Dok. Istimewa)
Pada tahun 2015 sarang burung walet Indonesia sudah dapat ekspor langsung ke Tiongkok, di mana sebelumnya harus lewat negara ketiga, salah satunya Hong Kong. Perjuangan untuk dapat ekspor langsung ke China membutuhkan waktu yang cukup lama. Pada tanggal 24 April 2012 ditandatangani Protokol Persyaratan Higenitas, Karantina dan Pemeriksaan untuk Importasi Produk Sarang Burung Walet dari Indonesia ke China, antara Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Administrasi Umum Pengawasan Mutu, Inspeksi dan Karantina Republik Rakyat China. Perlu waktu 3 tahun setelah penandatanganan Protokol baru Indonesia dapat melakukan ekspor langsung sarang burung walet ke China.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaannya, ekspor sarang burung walet langsung ke China sejak ekspor perdana pada Januari 2015 dan sampai saat ini masih mengalami berbagai kendala dan tantangan. Sehingga diperlukan komunikasi yang baik antara pemerintah dalam hal ini Barantan selaku penjamin mutu dan persyaratan dengan para pelaku usaha. Pihaknya juga siap memfasilitasi dan membantu dalam pemenuhan persyaratan, karena ini membawa nama Indonesia.
"Jangan sampai produk kita kalah dari negara tetangga. Kita juga perlu mewaspadai pesaing kita seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam," ucapnya.
Ekspor sarang burung walet Indonesia, terutama ke China menunjukan tren meningkat, tahun 2016 ekspor sarang burung walet Indonesia mencapai 23 ton dari 7 perusahaan terdaftar, dan pada tahun 2017 mencapai 52 ton dari 8 perusahaan terdaftar. Sampai dengan tahun 2017, sarang walet Indonesia menguasai sekitar 70% pasar China bila dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand. Pada bulan Januari 2018, ada 7 perusahaan dari 8 perusahaan yang terdaftar melakukan ekspor sarang burung walet ke China dengan volume mencapai 4 ton lebih.
ADVERTISEMENT
Dengan tren peningkatan permintaan ekspor ini, Barantan pun segera menyusun kebijakan teknis Tentang Pemanasan Sarang Walet Ekspor ke China agar dapat menyesuaikan metode pemanasan sesuai dengan persyaratan yang diminta. Hal ini sesuai dengan rekomendasi perbaikan hasil audit terhadap perusahaan sarang burung oleh pihak China, CNCA tahun 2017. Selain itu, Barantan juga menerbitkan berbagai kebijakan teknis yang diharapkan dapat membantu dan mempermudah pelaku usaha.