Norwegia Undang Jokowi ke PTT tentang Ocean Economy di Markas PBB

Susi Pudjiastuti bersama Helgessen (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)

PM Norwegia Erna Solberg telah mengumumkan pembentukan High Level Panel on Building Sustainable Ocean Economy (selanjutnya disebut dengan Panel Tingkat Tinggi/PTT) dalam World Economic Forum di Davos, Swiss, pada Januari 2018. Presiden RI Joko Widodo sudah setuju atas undangan sebagai anggota PTT. Karena itu, PM Norwegia mengundang Jokowi ke pertemuan pertama PTT di markas PBB New York, September 2018.

Undangan PM Norwegia ini disampaikan Utusan Khusus Perdana Menteri Norwegia untuk High Level Panel on Building Sustainable Ocean Economy Vidar Helgessen saat bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Hotel Radisson Blu, Oslo, Norwegia, Rabu (6/6) sore. Dalam pertemuan ini, Susi didampingi oleh Dubes RI untuk Norwegia Todung Mulya Lubis, Sekjen KKP Nilanto Perbowo, Kepala BRSDM KKP Syarief Widjaja dan Penasihat Menteri/Koordinator Staf Khusus Satgas 115 Mas Achmad Santosa.

Pertemuan ini merupakan salah satu agenda Susi dalam lawatan ke Oslo hingga Sabtu (9/6). Sebelumnya, Susi melakukan lawatan ke Roma untuk menjadi pembicara dalam Special Event Perayaan Hari Internasional Perlawanan Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF) di Roma. Susi pernah beberapa kali bertemu Velgessen di UN Ocean Conference di New York dan OOC ke 4 di Malta dalam kapasitas Helgessen sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Norwegia.

Dalam pertemuan selama hampir 1 jam, Susi menyampaikan ucapan selamat atas tugas penting baru yang diberikan pada Helgessen sebagai utusan khusus di High Level Panel on Building Sustainable Ocean Economy. Pada kesempatan itu, Susi juga menegaskan ulang dukungan dan keterlibatan Presiden Jokowi dalam PTT ini.

Susi Pudjiastuti bersama Helgessen (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)

Pembentukan PTT ini didasarkan pada kebutuhan yang terus meningkat dari makanan, energi, obat-obatan, mineral dan transportasi yang bersumberkan dan bertumpu pada laut. Sedangkan PTT ini bertujuan meningkatkan kesadaran di tingkat global bagaimana pemanfaatan laut secara berkelanjutan (sustainable use of the ocean) dan ekonomi laut, memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan vital dunia di saat ini dan mendatang. Ambisi dari PTT ini adalah menyampaikan rekomendasi kebijakan dan aksi di tingkat global tentang pembangunan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (sustainable ocean economy) kepada PBB di tahun 2020 (UN Ocean Conference 2020).

Selain Presiden Jokowi, PM Norwegia juga telah mengundang para kepala pemerintahan lainnya untuk menjadi anggota PTT. Mereka pun sudah menyatakan kesediannya menjadi anggota PTT. Mereka adalah PM Australia, PM Jepang, Presiden Mexico, PM Fiji, Presiden Chile, Presiden Palau, PM Portugal, Presiden Ghana, Presiden Guinea, Presiden Namibia dan Presiden Jamaica.

Sementara Helgessen dalam pertemuan ini mempertegas posisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di Asia sebagai partner kunci dalam inisiatif PTT ini. Oleh sebab itu Helgessen berharap partisipasi aktif Presiden Jokowi dalam pertemuan pertama PTT di Markas Besar PBB, New York pada tanggal 23 September 2018.

Pemerintah Norwegia juga menyampaikan harapannya agar Pemerintah Indonesia mengutus perwakilannya dalam Inaugural Sherpa Meeting of the Panel pada tanggal 19 Juni 2018 ini. Sherpa meeting pertama ini akan membahas persiapan dan langkah-langkah kerja PTT ini yang akan dihadiri oleh PM Erna Solberg dan Sekjen PBB Antonio Guterres.

Susi Pudjiastuti bersama Helgessen (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)

Dalam pertemuan yang penuh kehangatan ini, Susi juga berharap Perdana Menteri Norwegia dapat hadir dan memberikan keynote speech dalam Our Ocean Conference (OCC) ke-5 pada 29-30 Oktober 2018 di Bali. Susi berharap PTT dan OOC ke-5 bisa bersinergi lebih kuat.

Sementara itu, dalam lawatannya ke Norwegia, selain bertemu Helgessen, Susi juga memiliki agenda yang padat. Sebelum bertemu Helgessen, Susi telah bertemu Menteri Perikanan Norwegia Per Sandberg sambil makan malam. Sedangkan hari ini, Kamis (7/6), Susi akan menjadi pembicara di Public Lecture di Norwegian Institute of International Affairs (NUPI) dan bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia.