news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nyambung Manggarai,‎ Keterisian Kereta Bandara Bisa Capai 50 Persen

3 Oktober 2019 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi di stasiun bandara Sudirman Baru-Soetta yang tampak sepi pada Rabu (8/8/2018) Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Situasi di stasiun bandara Sudirman Baru-Soetta yang tampak sepi pada Rabu (8/8/2018) Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang hendak menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) bisa‎ menggunakan Kereta Api (KA) Bandara dari Stasiun Manggarai Jakarta mulai Sabtu (5/10) besok. Sebaliknya, masyarakat yang pulang dari Bandara Soetta juga bisa turun di Stasiun Manggarai.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, optimistis dengan adanya kebijakan baru itu, tingkat okupansi Kereta Bandara Soetta bisa mencapai 50‎ persen. Sebelumnya Kereta Bandara Soetta hanya sampai Stasiun Sudirman Baru.
"Bisa 50 persen, (tingkat okupansi) menjadi 50 persen‎," katanya saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Kamis (3/10).
Dia menjelaskan, tingkat keterisian bisa naik lantaran Stasiun Manggarai merupakan stasiun transit penumpang commuterline dari berbagai lokasi, seperti dari arah Bogor, Depok, dan Bekasi.
"Semula kan 30 sampai 35 persen keterisiannya (kereta bandara). Itu dampaknya," tegas Budi Karya.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub, Danto Restiawan, menambahkan bahwa‎ kereta bandara itu juga akan menjadi alternatif bagi penumpang commuterline yang hendak melanjutkan perjalanan menuju Stasiun BNI City, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper dan Stasiun Bandara Soetta.
ADVERTISEMENT
‎Mengenai kesiapan stasiun, menurut dia, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub sudah melakukan uji pengoperasian prasarana dan uji keselamatan. Dari hasil pengujian tersebut, stasiun ini dinyatakan layak untuk dioperasikan.
"Stasiun ini dibangun dengan mengedepankan kenyamanan penumpang. Untuk menuju ke peron, telah disediakan eskalator dan lift bagi lansia dan difabel, sehingga tidak menyulitkan penumpang apabila membawa barang bawaan yang besar dan berat," kata Danto.