news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

OJK Berikan Tips Atur Keuangan Keluarga untuk Ibu Rumah Tangga

7 Agustus 2018 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Launching Program Ibu Bijak 2018 oleh BCA bekerjasama dengan OJK (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Launching Program Ibu Bijak 2018 oleh BCA bekerjasama dengan OJK (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Literasi keuangan di Indonesia terus menjadi perhatian berbagai pihak, tak terkecuali Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyoroti minimnya pertumbuhan literasi keuangan atau melek keuangan pada ibu rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Survei Nasional OJK 2016 mengungkap, tingkat melek finansial dan inklusi perempuan di Indonesia masing-masing hanya berkisar 25 persen dan 66,2 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tingkat melek finansial dan inklusi laki-laki sebesar 33 persen dan 69,6 persen.
Menanggapi hal itu, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Sondang Martha Samosir menyampaikan, perempuan utamanya ibu rumah tangga setidaknya harus melek finansial agar cerdas mengatur keuangan keluarga.
“OJK punya rumus mengatur keuangan, yaitu dengan persentase 100 persen maka perlu dibagi 30 persen bayar utang, 20 persen menabung, 49 persen kebutuhan dan 10 persen buat jaga-jaga,” tutur Sondang di Jakarta, Selasa (7/8).
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Di samping itu, perkembangan era global yang menuntut beragam kompleksitas keuangan digital juga perlu disikapi bijak oleh ibu rumah tangga. Seperti halnya Financial technology (Fintech).
ADVERTISEMENT
“Fintech harus dipahami oleh ibu rumah tangga, jangan dipakai hanya untuk kepentingan konsumsi tapi produksi,” katanya.
Sondang juga mengingatkan agar ibu rumah tangga tidak kalap dan tetap waspada saat memutuskan berinvestasi untuk meningkatkan keuangan keluarga.
“Waspada, investasi banyak produk ilegal. Tipsnya ada dua, pilihlah yang legal dan masuk akal,” tutupnya.