OJK Ingin Tingkat Melek Keuangan Orang RI Capai 75 Persen Tahun Ini

27 Juli 2019 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan tingkat inklusi atau melek keuangan pada 2019 ini bisa mencapai 75 persen. Hal tersebut sesuai dengan fokus pemerintah yang diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 Tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
ADVERTISEMENT
Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Mohammad Miftah mengatakan, mengutip definisi World Bank, inklusi keuangan adalah kondisi saat setiap individu atau pelaku bisnis mempunyai akses ke produk dan layanan keuangan yang terjangkau dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan seperti transaksi, pembayaran, tabungan, kredit dan asuransi.
“Indeks inklusi keuangan memang meningkat. Dari 19,6 persen di 2011, dengan usaha berbagai pihak, sudah menjadi 49 persen di 2017. Target kami bisa 75 persen di 2019. Lumayan berat,” ungkap Miftah di Dialoog Hotel, Banyuwangi, Sabtu (27/7).
Miftah mengatakan, target ini cukup berat sebab beberapa daerah di Indonesia, khususnya wilayah timur masih tergolong underbank. Kondisi underbank yaitu saat suatu wilayah memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang bagus, namun jumlah masyarakat yang punya rekening masih rendah. Padahal memiliki rekening bank merupakan salah satu tahap penting agar inklusi keuangan bisa terwujud.
ADVERTISEMENT
“Kalau dilihat Jawa sudah overbank. Mostly di wilayah timur, pertumbuhan ekonomi tinggi tapi kepemilikan rekening belum cukup,” ujarnya.
Pelatihan Media Massa Soal Program Laku Pandai Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Untuk itu menurut Miftah, perlu adanya upaya untuk meningkatkan jangkauan layanan bank ke seluruh Indonesia. Salah satu caranya yang dilakukan OJK yaitu dengan memaksimalkan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk keuangan inklusif (Laku Pandai).
Laku Pandai merupakan program keuangan inklusif yang memungkinkan masyarakat membuka rekening, menabung, dan menarik dana melalui perantara agen yang bekerja sama dengan bank.
"Laku pandai ini kan memberi layanan yang lebih simpel. Kalau di bank orang malas antri, malas nunggu. Semakin memberi kemudahan-kemudahan, laku pandai ini bisa menggantikan layanan rumit bank menjadi mudah," jelasnya.
Dengan program ini, OJK berharap masyarakat bisa lebih mudah mengakses layanan keuangan. Target akhirnya, inklusi keuangan pun bisa meningkat.
ADVERTISEMENT