On Time di Bandara Ngurah Rai Capai 88 Persen Selama Acara IMF-WB

14 Oktober 2018 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apron timur Bandara I Gusti Ngurah Rai (Foto: Alfons Hartanto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Apron timur Bandara I Gusti Ngurah Rai (Foto: Alfons Hartanto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia menjaga tingkat ketepatan waktu layanan navigasi (On Time Performance/OTP) di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar di tengah meningkatnya lalu lintas penerbangan selama penyelengaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia Group di Bali.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan ini dikarenakan penerapan Ground Delay Program yang telah diujicoba sebelum perhelatan ekonomi terbesar dunia tersebut dilangsungkan.
Untuk kondisi normal, OTP layanan navigasi AirNav Denpasar berada di angka 91 persen.
“Selama tanggal 5-11 Oktober menjadi 88,49 persen atau ada selisih 2,51 persen. Ini dikarenakan dalam kurun waktu tersebut terjadi banyak pergerakan VIP, di mana untuk VIP kita harus menutup ruang udara 30 menit sebelum dan 15 menit sesudahnya. Jadi meskipun terjadi peningkatan pergerakan dan juga ada VIP, dampak delay-nya terhadap penerbangan reguler sangat minim,” ujar Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/10).
Disampaikan Novie, selama kurun waktu 5 hingga 11 oktober 2018 terdapat 1.837 penerbangan domestik dan 1.557 penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai.
ADVERTISEMENT
“Sehingga total yang kami layani mencapai 3.394 pergerakan, di mana 17 di antaranya merupakan pergerakan pesawat VVIP, yakni para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan,” ungkap Novie.
Tower baru Airnav Pangkalpinang. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tower baru Airnav Pangkalpinang. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
Dalam kondisi normal, lanjut Novie, rata-rata pergerakan pesawat di Bandara Ngurah Rai setiap harinya sekira 450 pergerakan. Namun selama penyelenggaraan pertemuan IMF-World Bank terjadi kenaikan signifikan, di mana paling tinggi terjadi pada 5 Oktober 2018, sebanyak 499 pergerakan. Dibanding periode sama pada bulan sebelumnya, terdapat penambahan hingga 213 pergerakan pesawat.
Novie menjelaskan, untuk mengatur lalu lintas udara agar tetap lancar, AirNav Indonesia melakukan penerapan sistem Ground Delay Program. Dengan sistem ini, pesawat yang bisa diakomodir dapat dikalkulasikan sesuai kapasitas ruang udara.
“Untuk lalu-lintas penerbangan tetap berjalan lancar karena adanya peningkatan pergerakan pesawat, kami menerapkan System Ground Delay Program, dengan sistem ini kami melakukan reservasi ruang udara dengan memberikan waktu keberangkatan di bandara keberangkatan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Novie manambahkan, kelancaran dan ketepatan waktu penerbangan pesawat dari dan menuju Bandara Ngurah Rai ini tak lepas dari persiapan matang dan koordinasi intens antara AirNav Indonesia dengan Operator Bandara dalam hal ini PT Angkasa Pura I dan Otoritas Bandara Wilayah IV Denpasar Bali.
“Persiapan seluruh stakeholders sudah kami lakukan dari jauh hari sebelum acara terselenggara, sehingga kami harapkan dalam pelaksanaannya sekarang ini tamu-tamu negara dan wisatawan yang berkunjung ke Bali dapat tetap nyaman dan aman menggunakan moda transportasi udara,” pungkasnya.