Optimisme Pengusaha Soal Ekonomi RI Berkurang di Kuartal III 2018

6 Agustus 2018 18:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPS konpers pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018, Senin (6/8). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BPS konpers pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018, Senin (6/8). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkiraan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada kuartal III 2018 sebesar 106,05. Angka ini lebih kecil dari kuartal II 2018 yang sebesar 112,82.
ADVERTISEMENT
“Kami tanyakan persepsi pengusaha di kuartal III 2018, masih di atas 100, masih optimistis. Tapi, ada sedikit kurang optimismenya kalau dibandingkan kuartal II 2018,” ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (6/8).
Dia memaparkan, dunia usaha berhadap permintaan terhadap barang dan jasa di dalam negeri masih kuat, yakni di angka 119,27. Namun, dunia usaha agak ragu dengan permintaan dari luar negeri karena berada di bawah 100, yakni 99,52.
Sementara itu, untuk harga jual produk dan permintaan barang input, pengusaha masih cukup optimistis karena masih tercatat di atas 100, yakni masing-masing 104,64 dan 100,79.
Dari sisi sektor, para pengusaha memperkirakan kondisi bisnis pada seluruh kategori lapangan usaha di kuartal III ini akan terus tumbuh, kecuali untuk sektor transportasi dan pergudangan dan sektor jasa lainnya yang cenderung stagnan.
Suasana mal di akhir pekan (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana mal di akhir pekan (Foto: Nadia Riso/kumparan)
“Yang agak pas-pasan adalah transportasi dan pergudangan, sebesar 100,38. Ini bisa dimaklumi karena transportasi bergerak bagus di kuartal II didukung Lebaran,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Suhariyanto menjelaskan, kondisi bisnis yang membaik dan optimisme pelaku bisnis tertinggi pada kuartal II 2018 sendiri terjadi pada kategori lapangan usaha pengadaan listrik dan gas. Sementara itu, kondisi bisnis terendah terjadi pada lapangan usaha real estate, hal ini pula yang menyebabkan investasi pada kuartal II 2018 turun secara kuartalan, yakni dari 7,95 persen ke 5,87 persen.
“ITB kuartal II bagus banget. Penyebabnya bisa dilacak dari PDB (produk domestik bruto) secara quartal to quartal (qtq). Cukup bagus 112,82,” kata Suhariyanto
Meski demikain, dia menegaskan seluruh komponen pembentuk ITB pada kuartal II 2018 tumbuh bagus. Dari komponen pendapatan usaha, penggunaan kapasitas usaha, dan rata-rata jumlah jam kerja mencatatkan sebesar 122,98, 114,60, dan 100,89.
ADVERTISEMENT
“Kalau dilacak berdasarkan lapangan usaha, yang bagus adalah pengadaan listrik dan gas. Sementara, real estat tumbuh paling bawah yakni 101,96,” tambahnya.