Pabrik INKA Dipindah ke Banyuwangi Agar Ekspor Kereta Lebih Mudah

9 Desember 2018 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menarik gerbong pesanan Bangladesh di Pabrik PT INKA, Madiun, Jawa Timur, Rabu (7/11). (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menarik gerbong pesanan Bangladesh di Pabrik PT INKA, Madiun, Jawa Timur, Rabu (7/11). (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
ADVERTISEMENT
PT INKA (Persero) akan memperluas bisnis produksi kereta api dengan membangun pabrik baru di Banyuwangi, Jawa Timur. Pabrik baru ini akan dibangun di atas lahan seluas 83 hektare.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan pabrik kereta api ini diperkirakan memakan waktu selama 2 hingga 3 tahun.
Budi Karya menambahkan, alasan di balik pembangunan pabrik INKA di Banyuwangi, yakni mempermudah ekspor. Produksi kereta api INKA tak hanya menyasar pasar domestik saja, tapi juga pasar global.
Lokasi Banyuwangi yang memiliki aksesibilitas yang bagus dan jaringan laut memang jadi pertimbangan PT INKA membangun pabriknya di kota ini.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (depan). (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (depan). (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
"Kalau ekspor itu lebih mudah apalagi kita ini bukan hanya ditujukan untuk penggunaan di Indonesia saja, tetapi juga di pasar luar negeri seperti Afrika," katanya saat ditemui di Jakarta Islamic Center, Jakarta, Minggu (9/12).
Nantinya, Budi menjelaskan, pabrik INKA yang ada di Banyuwangi akan menjadi sentra produksi kereta api. Sementara pabrik INKA yang ada di Madiun hanya sebagai pusat desain dan pemasok suku cadang kereta api saja.
ADVERTISEMENT
"Pabrik INKA di Banyuwangi ini adalah salah satu inisiatif yang memang kita sedang lakukan finalisasi nantinya. Kita akan pindahkan pabrik ke Banyuwangi dan akan dilakukan groundbreaking pada 2019 mendatang mungkin," pungkasnya.
Kereta buatan Madiun siap dikirim ke Bangladesh. (Foto: Dokumentasi PT INKA)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta buatan Madiun siap dikirim ke Bangladesh. (Foto: Dokumentasi PT INKA)
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro, mengatakan pembangunan pabrik akan terbagi dalam 2 tahap. Untuk tahap awal perseroan membutuhkan dana senilai Rp 600 miliar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Tahun 2020 operasi untuk (pabrik) kereta tahap I, ya kita maunya ada 2 tahap saja," kata Budi.
Budi berharap setelah pabrik sudah rampung seluruhnya, pabrik baru tersebut bisa memproduksi empat kereta api per harinya. "Target kami kalau pabrik di Banyuwangi selesai maka produksi kita mampu mencapai 4 kereta dalam 1 hari," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Secara total, INKA membutuhkan dana sekitar Rp 1,6 triliun untuk penyelesaian pabrik barunya. Sementara ini dalam pendanaanya perseroan akan bekerja sama dengan perusahaan kereta api asal Amerika Serikat yaitu Progress Rail.
"Nantinya kita juga akan mendapat bantuan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar USD 30 juta," tutupnya.