Pajak Ditambah, Importir Lamborghini dan Ferrari Akan Naikkan Harga

7 September 2018 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lamborghini Huracan Performante (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Lamborghini Huracan Performante (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menandatangani Peraturan Menteri Keuangan (PMK) soal kenaikan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 terhadap 1.147 barang impor pada pekan ini. Kenaikan tarif PPh impor berpengaruh menaikkan harga mobil mewah impor di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Prestige Image Motorcars Rudy Salim menilai penyesuaian tarif PPh impor akan menjadi tantangan bagi industri otomotif, khususnya mobil mewah. Rudy berencana menaikkan harga mobil mewah yang dijual untuk mencegah kerugian. Prestige Image Motorcars sendiri merupakan importir Lamborghini dan Ferrari di Indonesia.
“Kami bisa rugi karena pajak impor yang tinggi. Belum lagi mobil ini butuh perawatan dengan kualitas baik, STNK juga bayar tiap tahun mahal, belum lagi biaya bensin,” katanya saat dihubungi kumparan, Jumat (7/9).
Lamborghini Aventador SuperVeloce (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Lamborghini Aventador SuperVeloce (Foto: Wikimedia Commons)
Rudy menambahkan kenaikan tarif impor mobil mewah ini sendiri sekarang sangat variatif, bergantung dari jenis mobilnya. Mobil supercar, seperti Ferrari dan Lamborghini dibanderol paling murah mulai dari Rp 9 miliar.
“Kami ada banyak kalau impor. Itu ada dari Italia, Eropa juga sebagian kalau dikenakan pajak impor kan kami harus bayar 10 persen dari situ, berkisar Rp 900 juta,” tambahnya lagi.
ADVERTISEMENT
CEO McLaren Jakarta Irmawan Poedjoadi juga turut mengatakan hal yang sama. Dia menjelaskan kalau kebijakan tarif PPh impor ini turut mempengaruhi harga mobil mewah yang dia jual.
“Tentu akan pengaruh. Pasti ada. Kalau harga tetap segitu aja tapi pajak naik nanti kami semakin rugi,” tutur Irmawan.
Irmawan khawatir penambahan PPh impor akan memukul penjualan karena selama ini penjualan mobil mewah masih rendah dan akan mengecil lagi pasca tambahan pajak.
“Kami juga kan sasarannya kalangan pengusaha, yang masyarakat kelas atas lah. Enggak mudah menjual mobil mewah ini,” tutupnya.