Pakai Pancing Kenur, Nelayan Makassar Tangkap 11 Ton Cakalang per Hari

11 Maret 2019 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil panen ikan tuna cakalang dan layang milik Nelayan Makassar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Hasil panen ikan tuna cakalang dan layang milik Nelayan Makassar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sejak awal Februari lalu, nelayan di wilayah Makassar (Sulawesi Selatan) hingga Buton (Sulawesi Tenggara) semringah. Pasalnya, para nelayan di wilayah ini kebanjiran hasil panen ikan tuna jenis cakalang dan layang.
ADVERTISEMENT
“Sejak awal Februari ini ikan berlimpah. Kami bahagia karena produksi ikan meningkat dan bisa bertambah ke pendapatan,” kata salah seorang nelayan di Buton, Indar Wijaya, saat dihubungi kumparan, Senin (11/3).
Dia menjelaskan, untuk komoditas ikan cakalang dipanen oleh nelayan di Makassar sedangkan ikan layang banyak dipanen oleh nelayan di Pelabuhan Perikanan Mina Minanga, Buton.
Nelayan Makassar panen ikan tuna cakalang dan layang. Foto: Dok. Istimewa
Tiap harinya, para nelayan hanya menangkap sekitar 2-3 ton ikan per hari. Namun, sejak awal Februari lalu, rata-rata setiap nelayan mampu menangkap sekitar 11 ton per hari. Padahal, Indar mengaku hanya menangkap semua ikan tadi dengan menggunakan pancing biasa berjenis pole dan line pancing alias pancing kenur.
“Khusus awal Maret ini kami sudah produksi 6 kontainer dengan masing-masing isi muatan 15 ton per kontainer,” katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Indar merasakan peningkatan produksi perikanan tangkap karena makin berkurangnya kapal-kapal ikan asing ilegal yang beroperasi. Saat ini, seluruh kegiatan penangkapan ikan wajib menggunakan kapal ikan dalam negeri.
Nelayan Makassar panen ikan tuna cakalang dan layang. Foto: Dok. Istimewa
“Menurut saya karena itu, sudah tidak banyak lagi kapal asing ilegal yang beroperasi. Kami bersyukur karena produksi kami bertambah, ini ikannya kami jual seharga Rp 15-20 ribu per kg,” tutupnya.