Pangkalan Bun Tak Lagi Andalkan PLTD, PLN Hemat Rp 363 Juta per Hari

12 Desember 2018 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gardu Induk Pangkalan Bun (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Gardu Induk Pangkalan Bun (Foto: Dok. PLN)
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menggenjot pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Barat, PLN resmi mengoperasikan Gardu Induk (GI) Pangkalan Bun 150 kilo Volt (kV) pada Selasa (11/12).
ADVERTISEMENT
Dengan beroperasinya GI Pangkalan Bun, kondisi kelistrikan Kalimantan Tengah (Kalteng) akan semakin andal. Ini karena sistem kelistrikan Pangkalan Bun terhubung (interkoneksi) dengan sistem kelistrikan interkoneksi Barito - Mahakam (Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur) yang saat ini memiliki surplus daya mencapai lebih dari 200 Mega Watt (MW).
"Sebelumnya, pasokan listrik Pangkalan Bun disuplai sistem kelistrikan yang terpisah (isolated), dimana suplai kelistrikan sepenuhnya hanya mengandalkan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berdaya mampu 33,65 Mega Watt (MW). Dengan sistem interkoneksi ini, maka suplai utama kelistrikan di Pangkalan Bun akan disuplai langsung dari Sistem Interkoneksi Barito - Mahakam," kata EVP Corporate Communication PLN, I Made Suprateka, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/12).
Dengan beroperasinya Gardu Induk Pangkalan Bun 150 kV (kilo Volt) PLN dapat menurunkan Biaya Pokok Produksi Penyediaan (BPP) listrik di Kotawaringin Barat yang berasal dari PLTD berbahan bakar High Speed Diesel (HSD) mencapai Rp 363 juta per harinya, atau dengan kata lain PLN dapat menghemat Rp 130 miliar setiap tahunnya.
Kasat Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kasat Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada triwulan III tahun 2018, perekonomian di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan mencapai 6,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
ADVERTISEMENT
"Dengan ketersediaan suplai energi listrik melalui sistem interkoneksi yang masuk saat ini, Pangkalan Bun sebagai salah satu pintu gerbang utama menuju Povinsi Kalimantan Tengah diharapkan dapat menjadi kota strategis bagi para investor. Sehingga pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan dapat terus meningkat setiap tahunnya," ujar Made.
Total investasi yang dikeluarkan PLN untuk membangun GI Pangkalan Bun 150 kV mencapai Rp 106 miliar. Sedangkan untuk mewujudkan sistem interkoneksi dengan Pangkalan Bun, PLN juga membangun infrastruktur kelistrikan lainnya yang meliputi GI Sampit 150 kV dan Tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
Total Tower SUTT yang dibangun untuk menghubungkan GI Pangkalan Bun dengan GI Sampit sebanyak 474 Tower dengan jalur transmisi sepanjang 167 kilo meter sirkit (kms). Jalur transmisi tersebut membentang melintasi 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Waringin Timur, Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Kotawaringin Barat yang meliputi 7 Kecamatan dan 20 Desa.
ADVERTISEMENT