Pangkas Biaya Pelabuhan, Pertamina Gandeng Pelindo I hingga IV

18 Februari 2019 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan Perjanjian Induk Sinergi Kerja Sama Bisnis Antara Pertamina dan Pelindo I, II, III, IV di Kementerian BUMN, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan Perjanjian Induk Sinergi Kerja Sama Bisnis Antara Pertamina dan Pelindo I, II, III, IV di Kementerian BUMN, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo I sampai dengan IV melakukan kerja sama bisnis di pelabuhan milik Pertamina. Dengan kerja sama ini, Pertamina dapat mengoptimalkan dan mendayagunakan aset pelabuhan Pelindo I-IV untuk pendistribusian energi.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, dalam kerja sama ini, nilai investasinya sebesar Rp 2,4 triliun. Dana itu berasal dari penggunaan pelabuhan BBM Pertamina di pelabuhan Pelindo I-IV, penggunaan pelumas di seluruh wilayah kerja Pelindo, dan peningkatan kerja sama pelayanan Pandu dan Tunda.
"Sekarang ini investasi awalnya quick win, pemanfaatan aset Pelindo, ada tambahan tangki penyimpanan. Yang paling utama juga, Pertamina tadinya mengelola kapal, sekarang semua dikelola oleh Pelindo sehingga lebih efisien," ucapnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/2).
Kata dia, terlaksananya sinergi bisnis antara Pertamina dengan Pelindo I, II, III dan IV ini dapat meningkatkan ketahanan energi nasional. Seperti diketahui, pelabuhan merupakan pintu gerbang bisnis dunia yang akan menggerakkan perekonomian nasional. Dengan kerja sama ini, distribusi energi di seluruh penjuru negeri diharapkan dapat semakin efektif dan efisien.
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati (kiri) di Kementerian BUMN Jakarta Usai Penandatangan Perjanjian Induk Sinergi Kerjasama Bisnis Pertamina dengan Pelindo. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menambahkan, sinergi BUMN ini dilaksanakan dalam rangka membangun kekuatan bisnis yang lebih kokoh, efektif dan efisien. Pelabuhan merupakan pintu gerbang bisnis dunia yang akan menggerakkan perekonomian nasional.
"Karena itu, Pertamina harus memastikan ketersediaan dan ketahanan energi di setiap pelabuhan di seluruh Indonesia. Dengan kerja sama ini, distribusi energi di seluruh pelabuhan akan semakin efektif dan efisien,” ujar Nicke.
Khusus untuk kerja sama bisnis yang sifatnya quick win, imbuh Nicke, akan dilakukan dalam tiga lini bisnis yakni penggunaan BBM di seluruh pelabuhan, penggunaan pelumas Pertamina serta pengembangan LNG Retail di Pelabuhan Benoa, Bali.
“Penggunaan BBM di kawasan pelabuhan yang dikelola Pelindo per tahun kurang lebih 360 ribu KL. Sementara penggunaan pelumas kurang lebih 460 KL per tahun. Pertamina juga akan menindaklanjuti peningkatan kerja sama penggunaan dermaga, pelayanan pandu dan tunda,” imbuh Nicke.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, berbagai kerjasama bisnis Pertamina – Pelindo setidaknya meliputi 18 bidang antara lain pengoperasian TBBM dan Gas di Belawan dan Kuala Tanjung, Pengoperasian Terminal Dumai, Pengembangan Water Front City Pekanbaru, Optimalisasi Pelabuhan Tanjung Intan, dan Pengembangan dermaga gospier.
Selain itu, Pertamina dan Pelindo juga sepakat untuk membangun Terminal LNG Teluk Lamong, Filing Station di Banjarmasin dan pengembangan Terminal Aspal Curah Cair di Benoa, Bali.
Di wilayah Indonesia Timur, kerjasama Pertamina – Pelindo dilakukan untuk penyediaan listrik dan gas di Makasar New Port, instalasi LNG di kawasan Industri Palu, Makassar, Bitung dan Morotai, penyediaan lahan untuk Terminal Aspal di Samarinda, Makassar, dan Bitung serta penyediaan lahan untuk Terminal LPG di Balikpapan, Maumere, Ternate, Sorong, Manokwari, dan Merauke. Sementara di Gorontalo, Pertamina akan membangun fasilitas FSRU.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap dukungan dari seluruh stakeholder agar kerja sama bisnis yang penting ini bisa berjalan dengan lancar. Semuanya untuk mewujudkan visi besar bersama membangun ketahanan dan kemandirian energi nasional sekaligus pemerataan energi untuk keadilan,” jelas Nicke.
Penandatanganan Perjanjian Induk Sinergi Kerja Sama Bisnis Antara Pertamina dan Pelindo I, II, III, IV di Kementerian BUMN, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana menambahkan, dengan terjalinnya kerja sama ini, diharapkan mampu semakin mendongkrak kinerja operasional di pelabuhan-pelabuhan yang dinaungi oleh Pelindo I. Pelabuhan yang dimaksud seperti Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan menjadi hub port internasional, Pelabuhan Dumai yang menjadi pelabuhan ekspor CPO terbesar di Indonesia.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan, kerja sama ini adalah bentuk konkret sinergi BUMN yang terimplementasi dalam kegiatan bisnis kedua belah pihak. Sinergi Pertamina dan Pelindo II akan memberikan nilai tambah bagi produk dan layanan kedua belah pihak serta memberikan hasil yang optimal juga.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pelindo III Doso Agung menyatakan, kerja sama ini sekaligus membangun mindset sinergi antar BUMN untuk selalu mencari peluang value creation dan efisiensi secara berkelanjutann. Sebab, dengan kerja sama ini diharapkan tercipta efisiensi dari penyediaan BBM, bunker serta pelumas untuk Pelindo. Termasuk juga efisiensi layanan jasa kepelabuhan Kapal Tunda, Pandu, Pengurukan dan juga maintenance serta pembangunan dermaga.
Direktur Utama PT Pelindo IV Farid Padang mengatakan, bagi Pelindo IV sinergi ini selain dapat lebih efisiensi buat Pertamina, juga dapat mengoptimalkan pendapatan Pertamina.
“Sedangkan bagi Pelindo IV, dapat mengoptimalkan aset Perseroan serta meningkatkan pendapatan dengan sinergi bisnis baru terutama untuk bunker BBM maupun storage gas, selain mengoptimalkan aset kapal tunda yang dimiliki oleh Pertamina dan Pelindo untuk pelayanan marine service yang sudah terbangun selama ini. Namun dari segi regulasi, belum terpenuhi berdasarkan regulasi paket penundaan dan pemanduan," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan kerja sama bisnis tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dengan Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya, Direktur Utama Pelindo III Doso Agung, dan Direktur Utama Pelindo IV Farid Padang. Penandatanganan tersebut ditandatangani bersama oleh masing-masing Direktur Utama Perseroan dan disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno di Kementerian BUMN.