Papua Kini Punya Gardu Induk Berkapasitas 150 kV

24 Agustus 2018 11:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rini Soemarno meresmikan gardu induk dan transmisi holtekamp di Jayapura. (Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rini Soemarno meresmikan gardu induk dan transmisi holtekamp di Jayapura. (Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rendahnya elektrifikasi di wilayah Papua membuat pemerintah harus terus menggenjot pembangunan pembangkit listrik. Hari ini, diresmikan Gardu Induk dan Transmisi berkapasitas 150 kV di Holtekamp, Jayapura, Papua.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan saat ini elektrifikasi di Papua baru mencapai 52 persen. Dengan adanya gardu induk dan transmisi tersebut, diharapkan elektrifikasi bisa meningkat.
"Kapasitas 150 kV yang pertama di Papua. Sebelumnya 70 kV. Sekarang ada gardu induk," kata Rini saat meresmikan Gardu Induk dan Transmisi berkapasitas 150 kV di Holtekamp, Jayapura, Papua, Jumat (24/8).
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Holtekamp memiliki 66 tower dengan panjang 43,433 KMS. Proyek ini senilai Rp 48,9 miliar.
Sementara Gardu Induk Holtekamp memiliki 1 unit trafo IBT 150/70 kV 60 MVA dengan nilai kontrak Rp 127,3 miliar. Selain itu ada Gardu Induk 150 kV Jayapura dengan 1 unit trafo IBT 170/70 kV 60 MVA dan 2 unit trafo daya 150/20 kV 60 MVA dengan nilai kontrak Rp 163,2 miliar.
Rini Soemarno meresmikan gardu induk dan transmisi holtekamp di Jayapura. (Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rini Soemarno meresmikan gardu induk dan transmisi holtekamp di Jayapura. (Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan)
Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN, Ahmad Rofik, mengatakan sebelumnya, PLTG Jayapura hanya dapat memproduksi listrik sebesar 30 megawatt (MW) karena jaringan transmisi dan distribusi yang menyalurkan listrik ke warga masih belum siap.
ADVERTISEMENT
Dengan peningkatan kapasitas infrastruktur penyaluran ini, listrik dari PLTMG Jayapura dapat disalurkan secara penuh yaiu sebesar 50 MW. Ketiga infastruktur yang baru beroperasi ini juga dapat menyalurkan listrik dari PLTMG Jayapura Peaker 40 MW yang kini sedang dalam proses pembangunan.
Menurut Ahmad, tambahan suplai ini dapat disalurkan untuk penambahan daya pasang baru atau pasang sementara bagi rumah tangga dan industri. Jumlah rumah tangga yang dilistriki tercatat 600 ribu pelanggan yang mencakup sistem Jayapura, Sentani dan Genyem.
Dengan beroperasinya PLTMG, Ia memperkirakan PLN bisa menghemat biaya produksi listrik hingga Rp 8,7 miliar per bulan.
“Potensi penghematan ini dihitung berdasarkan penurunan specific fuel consumption dan penghentian mesin sewa dari sistem kelistrikan Jayapura,” ujar Ahmad.
ADVERTISEMENT