Paradise Papers dan Perusahaan Cangkang Milik Sukanto Tanoto

10 November 2017 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
April Group (Foto: http://www.aprilasia.com)
zoom-in-whitePerbesar
April Group (Foto: http://www.aprilasia.com)
ADVERTISEMENT
Dokumen Paradise Papers yang dirilis International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) mengungkap perusahaan cangkang milik sejumah pesohor dunia, beberapa nama di antaranya merupakan warga Indonesia.
ADVERTISEMENT
Teranyar, salah seorang pengusaha Indonesia, Sukanto Tanoto, disebut juga dalam laporan tersebut. Dalam artikel berujudul "Leaked Records Reveal Offshore’s Role In Forest Destruction" yang diunggah dalam laman icij.org, diungkap Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL), anak usaha Royal Golden Eagle (RGE) milik Sukanto Tanoto memiliki perusahaan cangkang di negara surga pajak.
Dalam laporan tersebut, APRIL mendirikan beberapa perusahaan cangkang melalui perusahaan firma hukum Appleby. Diungkap bagaimana firma hukum yang berbasis di Bermuda, Appleby, dan bank-bank seperti Credit Suisse dan ABN Amro terus membantu April merancang operasinya.
Catatan internal dari Appleby menggarisbawahi keprihatinan para pakar, kelompok advokasi dan pejabat pemerintah bahwa sistem keuangan offshore berkontribusi pada perluasan perusahaan yang diduga terlibat penggundulan hutan dan berkontribusi terhadap perubahan iklim global.
ADVERTISEMENT
Dokumen yang bocor, yang sekarang dikenal sebagai Paradise Papers, diperoleh oleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung dan dibagikan dengan Konsorsium Investigasi Internasional (ICIJ) dan 94 mitra media lainnya.
Analisis ICIJ atas dokumen tersebut menemukan bahwa APRIL adalah satu dari selusin perusahaan hasil hutan berbasis Asia yang telah menggunakan layanan Appleby, yang menyebut dirinya "salah satu penyedia layanan offshore terbesar di dunia."
Dalam laporan ICIJ, APRIL pertama kali mendirikan dua perusahaan pada 1994 di Bermuda. Perusahaan tersebut menggunakan Appleby untuk pengurusan administrasi dan layanan hukum. Setahun kemudian, APRIL tercatat di New York Stock Exchange.
Dokumen ICIJ soal APRIL Group (Foto: Dok. ICIJ)
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen ICIJ soal APRIL Group (Foto: Dok. ICIJ)
Sebelumnya pada 2013 dalam dokumen rahasia "Offshore Leaks", ICIJ juga menemukan perusahaan yang berbasis di Singapura bernama Portcullis TrustNet membantu RGE mendirikan perusahaan di British Virgin Islands dan dua perusahaan di Kepulauan Cook.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dokumen Appleby menunjukkan bahwa April juga memiliki anak usaha di Dubai, Seychelles, dan negara surga pajak lainnya. Perusahaan-perusahaan ini tidak tercatat di situs April.
Direktur Corporate Affairs April Group Agung Laksamana tak memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Pertanyaan yang disampaikan kumparan (kumparan.com) melalui pesan WhatsApp hanya dibaca.
Adapun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi dokumen Paradise Papers tersebut memastikan akan menindak tegas jika terdapat Warga Negara Indonesia (WNI) yang diketahui melakukan kejahatan menyembunyikan kekayaannya agar terhindar dari kewajiban pajak.