Pasang PLTS Atap, Dinas ESDM Jateng Hemat Konsumsi Listrik 31 Persen

26 Agustus 2019 18:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwi Atmoko. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwi Atmoko. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng telah memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap katornya sejak 2017.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan evaluasi, Dinas ESDM Jateng mampu menghemat penggunaan energi listrik sebesar 31 persen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwi Atmoko di kantornya, Semarang, Senin (26/8).
"Kebijakan terbaru kita dari PLTS Atap dimulai dari Dinas ESDM memasang dulu. Kami ciptakan dulu dari situ dipasang sebesar 30 KWP setara dengan 30.000 watt," ujarnya.
Setelah menunjukkan hasil yang positif, PLTS atap ini juga akan dipasang di kantor Dinas Bappeda dan gedung DPRD Jateng.
Sujarwanto juga mengimbau agar instansi pemerintah ataupun dunia usaha bisa menggunakannya PLTS di atas bangunan.
"Ketika matahari bersinar menggantikan pemakaian listrik konvensional dan ini sedang kita dorong. Gubernur akhirnya mengeluarkan surat edaran, karena sudah terbukti. Seruan untuk menggunakannya, kepada dunia usaha, pemerintah, yuk ramai-ramai masang rooftop," katanya.
Seorang warga melintas di bawah panel surya Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/1). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Disinggung terkait penggunaan PLTS atap untuk masyarakat umum, pihaknya mengaku masih mengusahakannya.
ADVERTISEMENT
"Saya ini sedang bicara dengan bank untuk memberikan kredit untuk masyarakat luas. Karena sebenarnya tidak terlalu mahal," tegasnya.
Di sisi lain, kata Sujarwanto, Pemprov Jateng juga terus mengoptimalkan pemanfaatan energi panas bumi untuk ketahanan energi.
Disebutnya, potensi energi panas bumi di Jateng sangat besar, bahkan kapasitasnya mencapai 550.000 MW.
Namun demikian, sejauh ini baru ada empat wilayah yang bisa dilakukan pengembangan panas bumi yakni di Dieng, Baturraden, Bandungan, dan Telomoyo.
"Potensi di Jateng sangat besar karena berasosiasi dengan Gunung Merapi, kita punya kapasitas hingga 550.000 MW," tegasnya.