Pasangan yang Belum Menikah, Perlukah Bikin Tabungan Bersama?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Fatur (24) misalnya, sejak Maret 2017 lalu ia memutuskan untuk patungan menabung bersama pasangan dengan menggabung keuangan di perbankan melalui tabungan berjangka.
"Pastinya untuk menikah. Karena yang kita sadari biaya untuk menikah saja mungkin enggak mahal, tapi untuk resepsi? Yang notabenenya kita harapkan sekali seumur hidup. Pastinya kita berdua ingin yang terbaik," ungkapnya kepada kumparan, Minggu (14/10).
Menurutnya, menabung bersama pasangan bisa membuatnya lebih bertanggung jawab dalam merencanakan keuangan dan bisa mengerem gaya hidup boros. "Nabung itu emang susah kalau sendirian," ucapnya.
Ia pun mengaku belum pernah mengalami masalah soal keuangan bersama pasangan sejauh ini dan berharap ke depannya tak ada aral yang melintang terhadap hubungannya.
"Komitmen nomor satu. Kalau loe mau mewujudkan wedding dreams loe dan membahagiakan pasangan loe tentunya. Harus berani dan giat nabung. Itu hal positif kok," timpalnya.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Independent Financial Advisor Jouska Indonesia Adhita Laksmi mengatakan bisa saja menggabung keuangan namun untuk pasangan yang memang sudah pasti dan dekat tanggal pernikahannya. Kendati demikian, Ia menyarankan sebaiknya untuk terlebih dahulu mengelola keuangan masing-masing.
"Soalnya nantikan pada saat menikah banyak perubahan. Misalnya gaya hidupnya beda. Dari single income jadi double income atau double expend gitu. Nah kalau misalnya dari masing-masing sudah bisa mengelola uang masing-masing itu lebih gampang sih pada saat menikah," katanya.
Senada dengan itu, Perencana keuangan dari Finansia Consultant Eko Indarto menyarankan untuk tak menyatukan rekening dalam tabungan bersama.
"Kalau anggaran sih enggak masalah, yang masalah kalau tabungan enggak boleh digabung (dalam satu rekening). Karena belum terikat kan. Kalau ada apa-apa nanti bingung kan mecahnya," ujar Eko.
ADVERTISEMENT
Eko menambahkan, hal itu berlaku juga ketika pasangan yang masih berstatus pacaran menjalankan bisnis bersama. Maka, hubungan dan pekerjaan harus tetap dipisahkan.
"Kalau mau bisnis bareng tetap harus dipisahkan sebagai profesional bukan pasangan," pungkasnya.