Pasokan Minyak Mentah Naik, Harga ICP Turun Jadi USD 69,36 per Barel

9 September 2018 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
ADVERTISEMENT
Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada periode Agustus 2018 sebesar USD 69,36 per barel. Angka ini turun USD 1,33 per barel dari harga ICP Juli 2018 sebesar USD 70,68.
ADVERTISEMENT
Untuk ICP SLC juga mengalami penurunan sebesar USD 2,03 per barel dari USD 72,05 per barel pada Juli 2018 menjadi USD 70,02 per barel.
Penurunan harga ICP dipengaruhi beberapa faktor, seperti meningkatnya suplai minyak mentah dari negara-negara non OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries).
International Energy Agency (IEA) melaporkan bahwa pada bulan Agustus 2018, proyeksi suplai minyak mentah dari negara negara non OPEC meningkat sebesar 2 juta barel per hari di tahun 2018.
“Sehingga diperkirakan produksi minyak negara-negara non OPEC menjadi 59,9 juta barel per hari,” demikian dikutip dalam laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Minggu (9/9).
Dalam laporan OPEC juga menyatakan peningkatan suplai minyak mentah dari negara-negara non OPEC disebabkan peningkatan suplai minyak mentah di Amerika Serikat (AS). Ini terjadi lantaran adanya kenaikan harga minyak di bulan sebelumnya sehingga mendorong peningkatan produksi shale oil.
ADVERTISEMENT
Peningkatan produksi minyak juga tercatat ada di Brasil, yang memiliki 11 proyek baru di daerah Santos Basin yang diprediksi menyimpan cadangan minyak yang besar. Selain itu, terdapat peningkatan produksi oil sands di Kanada dan Rusia, serta adanya peningkatan produksi dari Meksiko dan Norwegia.
Selain itu, negara-negara OPEC juga diketahui menyumbang peningkatan produksi minyak periode ini. Pada Agustus 2018, tercatat ada peningkatan produksi 41 ribu barel per hari. Sehingga produksi mencapai 32,323 juta barel per hari. Produksi minyak berasal dari beberapa negara antara lain Kuwait, Nigeria, UEA, dan Irak.
Penurunan harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik secara khusus dipengaruhi beberapa faktor, seperti masih berlanjutnya perang dagang antara AS dan China. Ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia, sehingga mengakibatkan penurunan permintaan minyak mentah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jepang juga mengalami penurunan permintaan di sektor transportasi, industri, dan pembangkit listrik akibat peningkatan penggunaan gas sebagai energi alternatif.
Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada Agustus 2018 dibandingkan Juli 2018:
Dated Brent turun sebesar USD 1,73/ per barel dari USD 74,35 per barel menjadi USD 72,62 per barel. WTI (Nymex) turun sebesar USD 2,73 per barel dari USD 70,58 per barel menjadi USD 67,85 per barel. Basket OPEC turun sebesar USD 1,17 per barel dari USD 73,27 per barel menjadi USD 72,10 per barel. Brent (ICE) turun sebesar USD 1,11 per barel dari USD 74,95 per barel menjadi USD 73,84 per barel.