Pegadaian Berencana Jadi Investor Bagi 5 Fintech

13 September 2018 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegadaian cabang Jakarta Selatan usai lebaran. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pegadaian cabang Jakarta Selatan usai lebaran. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pegadaian (Persero) berencana untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan financial technology (fintech). Adapun aksi korporasi tersebut dilakukan untuk memperbanyak nasabah, dan menambah pendapatan perseroan.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian, Teguh Wahyono, saat ini pihaknya tengah mempertimbangkan untuk menjadi investor bagi 5 fintech. Rencananya, kerja sama itu akan dilakukan pada triwulan IV-2018.
“Sekarang dalam proses penandatanganan MoU (nota kesepahaman). Mungkin 5 fintech, pemain gede di Indonesia,” ujarnya saat ditemui di Warunk Upnormal Cikini, Jakarta, Kamis (13/9).
Teguh menjelaskan, skema kerja sama yang akan dilakukan nantinya yakni Pegadaian akan meminjamkan uang sesuai kebutuhan fintech. Menurut dia pada pinjaman itu, pihaknya mengenakan bunga yang rendah.
“Bunga itu sekitar 1,1-1,5 persen per bulan, Pegadaian masih yang termurah. Nanti mereka pinjam uang dari kita, dan mereka pinjamkan ke nasabahnya. Jumlah yang kami siapkan sesuai kebutuhan mereka,” papar Teguh.
ADVERTISEMENT
Dia pun mengungkapkan, kerja sama tersebut dilakukan karena pertumbuhan fintech yang begitu melesat, terlebih saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melegalkan. Oleh karena itu, pihaknya juga ingin menikmati perkembangan fintech.
Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian, Teguh Wahyono (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian, Teguh Wahyono (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
“Kami ingin menjangkau pinjaman uang online dan offline, kami ingin menjangkau semua. Itu lah kenapa kami ingin kerja sama dengan banyak fintech,” katanya.
Saat disinggung mengenai Non Performing Loans (NPL) atau gagal bayar fintech yang begitu tinggi, dia mengaku telah mengantisipasi. Pegadaian saat ini tengah merancang sistem untuk melihat kelaikan calon debitur fintech.
“Kami sedang membuat suatu sistem untuk menyeleksi para nasabahnya, mana yang layak, mana yang tidak layak dapat kredit. Itu perlu kami lakukan,” ujar Teguh.