Pekerja Rantau Terpukul Mahalnya Harga Tiket Pesawat

13 Januari 2019 14:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Terminal 1 Keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (13/1). (Foto:  Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Terminal 1 Keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (13/1). (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga tiket pesawat di beberapa waktu terakhir ini dirasakan betul oleh para pekerja rantau. Salah satunya adalah Orlan, pekerja swasta asal Banjarmasin. Demi kepulangannya ke Banjarmasin, Orlan menghabiskan biaya tiket Rp 1,5 juta untuk sekali jalan dengan menggunakan maskapai Batik Air.
ADVERTISEMENT
"Naiknya emang terasa banget. Tanggal 16 Desember kemarin saya juga berangkat Banjarmasin-Jakarta, itu Rp 1 juta. Padahal mau liburan Natal kan, tapi malah lebih murah," ujar Orlan kepada kumparan saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (13/1).
Menurutnya, kenaikan harga tiket di awal tahun ini sangat terasa. Ia kemudian membandingkan dengan harga tiket di awal tahun 2018 lalu yang tidak mengalami kenaikan signifikan.
"Saya sering ke Banjarmasin tiap awal tahun. (Tahun) Kemarin itu enggak segini, Rp 1 juta lah standarnya. Ini kan liburan udah selesai tapi harganya masih mahal," keluhnya.
Jika dibandingkan dengan biaya tiket di hari biasa, lanjut Orlan, kenaikannya bahkan bisa sampai dua kali lipat.
"Bulan Agustus 2018 kemarin saya cuma habis Rp 600 ribu Jakarta-Banjarmasin. Itu Garuda padahal," ucapnya.
Ilustrasi Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air. (Foto: Shutter stock)
Meski mahal, ia mengaku tetap memilih naik pesawat ketimbang moda transportasi lainnya dengan alasan efektivitas waktu.
ADVERTISEMENT
"Ya mau gimana lagi, naik kapal itu bisa seminggu. Mahal pun akhirnya tetap terpaksa beli kan, daripada tidak pulang," sebut Orlan.
Seperti halnya Orlan, pengalaman serupa juga dirasakan oleh Ahmad (25), pekerja swasta di Batam, Kepulauan Riau.
Ahmad yang berasal dari Jakarta, merasa keberatan dengan harga tiket pesawat yang semakin mahal. Terakhir, ia harus merogoh kocek Rp 1,5 juta untuk penerbangan Batam-Jakarta, Jumat (11/1) lalu.
"Biasanya itu Batam-Jakarta Rp 1 jutaan lah. Ini naiknya lumayan Rp 400-500 ribu," ujar Ahmad.
Ia mengaku bekerja di Batam sejak pertengahan Juli tahun lalu. Hingga Januari ini, Ahmad sudah tiga kali bolak-balik Batam-Jakarta.
"Oktober itu saya bolak balik cuma habis Rp 2 juta. Berangkatnya Rp 1,1 juta pulangnya Jakarta-Batam sekitar Rp 900 ribuan," katanya.
ADVERTISEMENT
Apalagi, dirinya makin kaget saat mengetahui harga tiket Jakarta ke Singapura jauh lebih murah ketimbang Jakarta-Batam.
"Ini kan konyol, masa yang keluar negeri malah lebih murah dari domestik. Coba aja itu cek di situs-situs travel," paparnya.
Namun ia mengaku belum pernah mencoba "mengakali" penerbangan Jakarta-Batam dengan transit di Singapura terlebih dahulu. Menurutnya, meski lebih murah hal itu menghabiskan waktu yang cukup banyak.
"Enggak, belum pernah coba. Yang pasti (harga tiket) ini, saya berharapnya balik normal lagi karena kan berat juga buat yang merantau, harus bolak balik kan," tutur Ahmad.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya akan melakukan penertiban kepada maskapai terkait kenaikan harga tiket yang dikeluhkan masyarakat.
"Tetapi saya minta mereka itu melakukan kenaikan secara lebih bijaksana, lebih wise. Kami akan tertibkan dan akan selesaikan dalam waktu 1-2 hari ini," kata Budi Karya di Tangerang, Banten, Minggu (13/1).
ADVERTISEMENT