Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Karya Anak Bangsa

9 Desember 2017 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja konstruksi di Pelabuhan Kuala Tanjung (Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja konstruksi di Pelabuhan Kuala Tanjung (Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indonesia akan segera memiliki satu pelabuhan baru pada awal 2018 mendatang, yang diharapkan dapat menjadi hub transportasi cargo internasional di tanah air. Pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, yang mulai dibangun pada Mei 2015.
ADVERTISEMENT
Groundbreaking Pelabuhan Kuala Tanjung dilakukan Presiden Joko Widodo pada Januari 2015. Pengerjaan konstruksinya sendiri dimulai pada Mei 2015, dan kini sudah hampir mencapai 95%.
Project Manager PT Prima Multi Terminal yang merupakan pengelola Pelabuhan Kuala Tanjung Raflys Basa mengatakan, pelabuhan yang sedang dibangun itu akan memiliki fasilitas bongkar muat barang curah, maupun general cargo dan container cargo.
Raflys Basa Manajer Proyek Pelabuhan Kuala Tanjung (Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Raflys Basa Manajer Proyek Pelabuhan Kuala Tanjung (Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan)
Proyek infrastruktur ini dalam sebulan, rata-rata mempekerjakan 660 orang. Meskipun ketika pekerjaan sedang banyak bisa menyerap sampai seribuan pekerja per bulan. “Yang membanggakan, seluruh pekerjanya merupakan warga negara Indonesia,” ujarnya.
Bahkan sekitar 60% dari pekerja berasal dari Sumatera Utara sendiri. Baru sisanya, pekerja dari luar Sumatera Utara, termasuk dari sejumlah wilayah di Jawa. Termasuk para pekerja konstruksi asal Garut, Tasikmalaya, Purwakarta, dan Banten, yang menurut Raflys punya keahlian dalam kerja pemancangan.
ADVERTISEMENT
PT Prima Multi Terminal sendiri merupakan perusahaan bentukan bersama dari tiga BUMN yaitu PT Pelindo I yang memiliki porsi saham 55%, PT Pembangunan Perumahan Tbk (25%), dan PT Waskita Karya Tbk (20%). Biaya pembangunan tahap I sebesar Rp 4 triliun, 30% di antaranya berasal dari konsorsium ketiga BUMN. Sedangkan sisanya pendanaan kredit sindikasi juga dari Bank BUMN.
Menurutnya, selain sebagai pemegang saham perusahaan pengelola pelabuhan, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya Tbk (Persero) juga bertindak sebagai kontraktor pelaksana proyek ini.
Container yard pelabuhan Kuala Tanjung (Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Container yard pelabuhan Kuala Tanjung (Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan)
"Jadi pelabuhan ini milik bangsa Indonesia, dan dikerjakan sepenuhnya oleh orang Indonesia," tandas Raflys.
Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki bangunan di atas laut berupa trestle (jembatan penghubung dari tepi daratan ke dermaga) sepanjang 2,8 km dan area dermaga sepanjang 500 meter. Raflys memaparkan, struktur tersebut dibangun di atas 3.100 tiang pancang beton.
ADVERTISEMENT
“Tiang pancang itu ditanam sedalam 70 meter ke dasar laut, dihitung dari permukaan air laut. Paling dangkal tiang pancangnya 53 meter. Kedalaman laut di lokasi Pelabuhan Kuala Tanjung sendiri sekitar 18-20 meter,” ujarnya.