news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pelemahan Rupiah Belum Mampu Goyang Bisnis BTN

7 September 2018 10:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat dan rupiah. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat dan rupiah. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dinilai tak mempengaruhi permintaan kredit perbankan, khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi.
ADVERTISEMENT
Kurs rupiah hari ini mencapai Rp 14.885 per dolar AS, mulai menguat dibandingkan posisi hari sebelumnya yang mencapai Rp 14.892 per dolar AS berdasarkan data Reuters.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Maryono mengatakan, pelemahan rupiah tersebut cukup memberikan tekanan pada rumah menengah atas. Sementara permintaan KPR subsidi masih sangat tinggi.
“Kalau rumah menengah atas memang ada koreksi, tetapi BTN mayoritas di KPR subsidi masih tinggi, jadi tidak mengganggu kinerja perseroan,” ujar Maryono dalam keterangannya, Jumat (7/9).
Meski demikian, Maryono mengaku tekanan kurs rupiah tersebut tidak berdampak pada bisnis perseroan. Sebab, outstanding kredit perseroan dalam bentuk rupiah.
Bank BTN (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bank BTN (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“BTN ini enggak ada pengaruh karena semua outstanding kita rupiah dan dana kita sebagian besar hampir 100 persen adalah rupiah, jadi enggak ada dampak secara langsung,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, adanya relaksasi uang muka di sektor properti atau loan to value (LTV) dari Bank Indonesia (BI) juga dinilai memberikan stimulus kepada BTN. "Kami meyakini akan tetap mencatatkan realisasi kinerja bisnis sesuai target yang telah ditetapkan sejak awal tahun,” kata dia.
Kepala Ekonom BCA David Samual menilai kinerja perbankan nasional masih tangguh di tengah tekanan terhadap rupiah. Dia pun memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan secara total dapat mencapai target 12 persen hingga akhir tahun.
“Kredit mungkin saja bisa menyentuh hingga 12 persen, tapi memang untuk (penghimpunan) dana masih agak berat karena masih ada tekanan eksternal,” tambahnya.
Adapun hingga Juli 2018, BTN mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp 213,5 triliun, tumbuh 19,55 persen secara tahunan (yoy). Sementara dana pihak ketiga (DPK), BTN berhasil menghimpun dana sekitar Rp 188,33 triliun atau naik sekitar 17,27 persen (yoy) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 160,59 triliun.
ADVERTISEMENT
Dengan kinerja tersebut, Bank BTN mencatatkan total aset sekitar Rp 264,51 triliun pada Juli 2018 atau naik 17,73 persen (yoy) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 224,68 triliun.