Pembahasan Insentif Fiskal untuk Industri Ditarget Selesai Tahun Ini

27 November 2018 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan aturan mengenai super deductible tax atau pengurangan pajak di atas 100 persen bagi industri dapat disahkan pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto menyampaikan, kebijakan tersebut saat ini tengah dibahas bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Dia meyakini, pembahasan itu akan segera selesai.
“Dengan Menkeu mudah-mudahan bisa diselesaikan setelah paket kebijakan ekonomi 16, semoga bisa tahun ini,” ujarnya saat ditemui di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa (27/11).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto Usai Sambutan Hasil Studi Fase I tentang Kendaraan Listrik di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (6/11/2018). (Foto:  Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto Usai Sambutan Hasil Studi Fase I tentang Kendaraan Listrik di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (6/11/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Menurut dia, insentif fiskal itu akan diberikan kepada industri yang mengirimkan tenaga kerjanya untuk mengikuti pelatihan, serta industri yang mengadakan pendidikan kilat vokasi untuk SMK.
“Tujuannya, satu vokasi kejar ketertinggalam SDM. Presiden minta lebih banyak orang Indonesia diberi pelatihan persiapan untuk hadapi perubahan. Usulan kami insentif pajaknya 200 persen untuk vokasi,” ucap Airlangga.
Selain pendidikan vokasi, dia menyebut, insentif fiskal tersebut juga akan diberikan kepada industri yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan atau inovasi. Namun besaran insentif belum ditentukan.
ADVERTISEMENT
“Yang inovasi akan diberikan, tapi persentasenya beda, belum ditentukan. Kami memintanya lebih sedikit, tapi lihat nanti,” ujarnya.