Pembangunan Rusun TOD Stasiun Bogor Masih Terhambat Izin dari Pemda

18 Agustus 2018 13:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) meninjau jalur KRL Jakarta-Bogor. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) meninjau jalur KRL Jakarta-Bogor. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana mengembangkan kawasan strategis dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Bogor, Jawa Barat. Proyek TOD Stasiun Bogor ini sebenarnya direncanakan dimulai pada Oktober 2017 dan selesai pada Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
Namun, sampai saat ini pembangunan TOD Stasiun Bogor belum juga dimulai. Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan, proyek TOD Stasiun Bogor masih terhambat izin dari Pemerintah Daerah (Pemda).
"Ini kan ada di Bogor, kita ingin bikin perumahan untuk masyarakat berpendatan rendah (MBR) dan menengah karena mereka kalau bisa dapat tempat yang dekat dengan stasiun, kan biaya untuk transportasinya menurun. Ini yang kita dorong supaya dapat izin dari Pemerintah Daerah (Pemda)," ucapnya di Stasiun Bogor, Bogor, Sabtu (18/9).
Namun, Rini enggan merinci perizinan yang belum keluar itu. Ia hanya mengatakan bahwa pihaknya mendorong persoalan izin itu selesai tahun ini. "(Kita) Berharap dapat izinnya tahun ini," katanya.
Konsep TOD merupakan kawasan terintegrasi. Di dalamnya terdapat pusat perkantoran, hotel, convenience store, fashion, ATM, food & beverage hingga tempat tinggal murah yang dibangun dekat dengan KRL Commuter Line Jakarta-Bogor. TOD sudah dipakai oleh banyak negara maju di dunia, misalnya Hong Kong.
ADVERTISEMENT
TOD Stasiun Bogor akan dibangun di luas areal lahan sekitar 15 hektare dengan nilai investasi kurang lebih Rp 1,6 triliun. Di areal tersebut akan dibangun sekitar 1.500 unit apartemen.