Pembiayaan Syariah Adira Finance Capai Rp 631 Miliar hingga April 2019

10 Mei 2019 21:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi bersama media Bank Danamon, Adira Finance, dan Adira Insurance di Suasana Restaurant, Jakarta, Jumat (10/5). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi bersama media Bank Danamon, Adira Finance, dan Adira Insurance di Suasana Restaurant, Jakarta, Jumat (10/5). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatatkan pembiayaan syariah mencapai Rp 631 miliar hingga April 2019 ini.
ADVERTISEMENT
Jumlah itu meningkat nyaris 95 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu Rp 325 miliar.
Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila mengatakan pertumbuhan yang signifikan itu turut ditopang oleh berbagai perbaikan yang dilakukan Adira Finance.
“Ini masa stabilisasi di Adira Finance. Juga mulai menawarkan produk, kita sudah membuka 25 cabang syariah, infrastrukturnya, semua kita siapkan,” katanya ketika ditemui di Suasana Restaurant, Jakarta, Jumat (10/5).
Padahal sebelumnya, Made membeberkan pembiayaan syariah sempat mengalami masa pasang surut, setidaknya dalam 2-3 tahun ini.
“Di awal-awal kita tumbuh tinggi, karena syariah punya keunggulan dibanding konvensional punya DP yang lebih ringan. Kemudian DP-nya disamain, nah itu turun banyak,” imbuh dia.
Salah satu gedung Adira Finance di Jakarta Selatan. Foto: Dok. Wikimedia/Akhmad Fauzi
Namun masa itu, kata dia, telah berlalu dan Adira Finance syariah terus berbenah dan menggenjot sektor yang potensial dalam mendongkrak nilai pembiayaan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, pihaknya melihat sebetulnya pembiayaan syariah memiliki potensi yang tidak bisa dipandang remeh. Ia mengklaim 90 persen penduduk Indonesia memiliki karakteristik muslim dengan kecenderungan syariah.
“Tapi kenapa demand-nya hanya 12 persen? Berarti mungkin produk kita belum bagus, perlu edukasi yang banyak, jadi jangan sekarang mau langsung jadi beringin,” tegas dia.
Maka dari itu, pihaknya ke depan bisa terus melakukan pengembangan sektor-sektor unggulan dalam pembiayaan syariah.
“Pembiayaan (syariah) masih banyak masih otomotif, lebih banyak motor, 70 persen. Makanya kita pikirkan ini umrah,” pungkasnya.