Pemerintah Akan Bangun 10 Juta Sambungan Air Bersih untuk Rumah Tangga

8 April 2019 14:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengambil air dari dasar sungai Cipamingkis yang kering di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/8). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengambil air dari dasar sungai Cipamingkis yang kering di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/8). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan mulai fokus dalam pembangunan sarana dan prasarana dasar untuk masyarakat. Salah satu yang akan mulai dikerjakan, adalah pembangunan 10 juta sambungan air bersih.
ADVERTISEMENT
Rencana tersebut berdasarkan hasil rapat antara Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, dalam rapat tertutup bersama Wapres Jusuf Kalla, Senin (8/4).
"Rencana pembangunan 10 juta sambungan rumah tangga air bersih, dalam periode 5 tahun ke depan, yang nantinya dari sisi kami di Bappenas akan menjadi bagian rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024," kata Bambang di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (8/4).
Bambang mengatakan, masalah penyediaan air bersih bagi masyarakat harus segera dilakukan. Menurut dia, pada 2018, masyarakat yang mendapat akses air bersih atau air minum layak itu baru sekitar 68 persen, dan yang melalui pipa bahkan hanya 20 persen.
Ia menargetkan bahwa pembangunan sistem air bersih untuk rumah tangga itu ditaksir akan menelan dana di atas Rp 100 triliun hingga tahun 2024 mendatang. Pihaknya dalam waktu dekat akan merinci berapa besaran pasti anggaran pembangunan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita hitung, tapi yang pasti memang jumlah kalau kita hitung sampai 2024 itu kemungkinan pasti di atas Rp 100 triliun untuk SPAM dan pipa sambungan rumah tangga," kata Bambang.
Ia mengatakan, pembangunan 10 juta sambungan air bersih itu juga akan diikuti dengan pembangunan tempat penampungan air baku atau air yang bersumber dari permukaan, seperti bendungan, embung, maupun tempat penampungan air lainnya.
Penyaluran air bersih di Grobogan Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Untuk memperbaiki kualitas sumber air baku, pemerintah juga akan memperbaiki kualitas air di Sungai Citarum. Bambang mengatakan, dalam menambah kuantitas, juga telah dibangun sistem penyediaan air minum (SPAM) di beberapa daerah.
"Untuk spam yang merupakan sistem penyediaan air minumnya, sudah dibangun beberapa SPAM yang besar-besar yang juga sudah menyertakan partisipasi pihak swasta melalui KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha)," katanya.
ADVERTISEMENT
"Misalnya SPAM umbulan, SPAM di Lampung, SPAM di Semarang, maupun SPAM di Pekanbaru. Jadi kita melihat SPAM regional juga dibangun oleh Kementerian PUPR di luar yang dibangun swasta," sambungnya.
Bambang belum merinci daerah mana saja yang akan menjadi prioritas pembangunan sambungan air bersih tersebut. Namun, kata dia, semua daerah akan jadi perhatian pembangunan air bersih.
Sementara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan pada tahun 2030 seluruh masyarakat bisa merasakan akses air bersih di rumahnya masing-masing.
"(Tadi) ditugaskan pada Bappenas untuk masuk dalam RPJMN sekalian 5 tahun dan 10 tahun ke depan. Targetnya 10 tahun ke depan 2030 seluruh masyarakat indonesia terlayani air bersihnya," kata Basuki.