Pemerintah Andalkan Penerapan B20 untuk Tekan Impor Migas

16 November 2018 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi biodiesel. (Foto: AFP/Pornchai Kittiwongsakul)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biodiesel. (Foto: AFP/Pornchai Kittiwongsakul)
ADVERTISEMENT
Pemerintah mengaku tak akan mengeluarkan kebijakan baru untuk menekan impor minyak dan gas yang terus naik. Berdasarkan data BPS, impor migas pada Oktober 2018 mencapai USD 2,91 miliar, naik 26,97 persen dibanding September 2018. Demikian juga dibandingkan Oktober 2017 meningkat 31,78 persen.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan langkah yang diambil pemerintah untuk menekan impor migas hanya dengan mengeluarkan kebijakan penerapan campuran soal dengan biodiesel 20 persen (B20) sejak 1 september 2018.
"Kebijakan sudah dibuat, B20. Dalam beberapa hari kita sedang collect datanya dari Bea Cukai, raw datanya, jadi kita tahu impor solar berapa, sekarang bunyinya kan masih BBM yang untuk semua," kata Darmin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/11).
Darmin tak bisa merinci data dampak dari kebijakan penerapan B20 tersebut untuk menekan impor. Dia mengaku masih melengkapi data dari 12 importir, termasuk dari PT Pertamina (Persero).
"Mungkin Senin atau Selasa (pekan depan) bisa tahu," ujarnya.
Menurut Darmin, selain menekan konsumsi solar dengan penerapan kebijakan B20, kebijakan pengurangan impor migas juga dilakukan pemerintah dengan menaikkan harga BBM nonsubsidi.
ADVERTISEMENT
"Karena BBM memang dipakai seluruh masyarakat, jadi yang kita kurangi hanya penghematan penggunaan solar, kemudian harga nonsubsidi sudah naik. Dua itu semestinya sudah cukup. Kita sekarang ini hanya fokus investasi, menambah konfidens investor portofolio masuk," katanya.
Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan penghematan devisa dari penyaluran B20 senilai USD 2,10 miliar atau sekitar Rp 30,5 triliun (kurs Rp 14.200). Adapun target penyaluran volumennya sebanyak 3,91 juta KL yang terdiri atas penyaluran B20 untuk sektor Public Service Obligation (PSO) dan nonPSO.
Ditjen EBTKE Kementerian ESDM menyebutkan pada periode September-Desember 2018, potensi penghematan devisa dari B20 sektor nonPSO mencapai USD 0,50 miliar dengan target penyaluran 940 ribu KL. Hingga Oktober, realisasi penyaluran B20 untuk nonPSO sebesar 273 ribu KL.
ADVERTISEMENT
Sementara target penghematan devisa negara dari B20 sektor nonPSO dan PSO pada periode September-Desember 2018 sebesar USD 1,02 miliar dengan jumlah volume 1,91 juta KL.