Pemerintah Bakal Manfaatkan Sistem Digital untuk Tekan Biaya Logistik

10 Desember 2018 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petikemas dan kapal Pelindo III. (Foto: dok. Humas Pelindo III)
zoom-in-whitePerbesar
Petikemas dan kapal Pelindo III. (Foto: dok. Humas Pelindo III)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah tengah mengupayakan terciptanya konektivitas layanan transportasi. Direktur Angkutan dan Multimoda (AMM) Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani mengatakan intergrasi antarmoda, intermoda maupun multimoda harus bisa tercipta demi terciptanya biaya logistik yang lebih terjangkau.
ADVERTISEMENT
“Itu harus bisa kita selesaikan. Kita sedang bangun itu semua. IT juga jadi salah satu keharusan,” ungkap Ahmad pada Seminar APINDO “The Future Digital Transformation, Goverment & Private Partnership" di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (10/12).
Ahmad tidak menampik bahwa biaya logistik di Indonesia masih sangat mahal. Contoh yang sering terjadi adalah mahalnya biaya logistik Jakarta-Surabaya. Sebab yang terjadi, seringkali truk kembali dalam keadaan kosong. Akibatnya untuk menutup hal tersebut, biaya yang dikeluarkan harus dinaikkan menjadi 2 kali lipat untuk satu perjalanan saja. Ahmad mengatakan pemerintah tengah memperbaiki hal tersebut melalui pengembangan sistem IT untuk transportasi. Harapannya bisa memperbaiki arus logistik sehingga bisa lebih murah dan efisien.
Petikemas dan kapal Pelindo III. (Foto: dok. Humas Pelindo III)
zoom-in-whitePerbesar
Petikemas dan kapal Pelindo III. (Foto: dok. Humas Pelindo III)
“Contohnya dengan situs Ritase.com, kita bisa melihat bagaimana logistik yang ada di Surabaya misalnya. Sehingga biaya lebih bisa efisien,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Melalui ritase.com para pemilik armada truk (transporter) bisa mengoptimalkan kapasitas kendaraan yang dimiliki untuk melakukan pengiriman barang dengan sistem yang jelas, kesepakatan yang transparan, serta berbagai kemudahan hal teknis lainnya. Bagi pihak pengirim barang (shipper), platform Ritase berguna untuk mengetahui status keberadaan barang, estimasi kedatangan barang, hingga informasi detail seluruh proses pengiriman.
“Untuk itu, terkait keterpaduan layanan ini menjadi penting. Integrasi antarmoda maupun intermoda maupun multimoda harus kita selesaikan,” tandasnya.