Pemerintah Pertimbangkan Tambah Anggaran Subsidi Solar

2 Mei 2018 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ignasius Jonan tinjau perairan Teluk Balikpapan (Foto: Wendiyanto Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ignasius Jonan tinjau perairan Teluk Balikpapan (Foto: Wendiyanto Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah menyiapkan penambahan anggaran subsidi Solar untuk 2018. Hal ini menjadi pembahasan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kemenko Perekonomian yang dipimpin Menko Perekonomian Darmin Nasution.
ADVERTISEMENT
Rapat dihadiri oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Plt Dirut Pertamina Nicke Widyawati.
Pemerintah membatalkan renana pemberlakuan harga khusus untuk setiap minyak mentah (crude oil) yang dibeli Pertamina. Sebagai gantinya, pemerintah akan menambah subsidi agar harga BBM tetap terjangkau.
Dana untuk tambahan subsidi diambil dari selisih antara harga minyak mentah di pasaran dengan asumsi di APBN. Saat ini harga minyak dunia sudah mendekati USD 70 per barel, sementara asumsi Indonesian Crude Price (ICP) di APBN 2018 hanya USD 48 per barel.
"Sumber dana subsidinya berasal dari selisih harga ICP di pasar dengan asumsi di APBN," kata Jonan dalam perbincangan dengan media di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (2/5).
ADVERTISEMENT
Saat ini setiap liter solar disubsidi sebesar Rp 500 per liter, dengan total alokasi anggaran subsidi Rp 7,8 triliun.
Sementara itu, Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya siap menjalankan apapun keputusan pemerintah, baik itu penambahan subsidi BBM atau penetapan harga khusus minyak mentah.
"Toh prinsipnya sama saja, meringankan beban keuangan Pertamina. Soal cara, bisa yang mana saja," ujarnya.