Pemerintah Belum Berencana Impor Meski Harga Beras Medium Naik Tinggi

9 Januari 2018 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja di gudang beras Bulog. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja di gudang beras Bulog. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan belum ada rencana mengimpor beras jenis medium dalam waktu dekat. Hal ini menyikapi semakin melejitnya harga beras medium di tingkat ecer.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution percaya bulan depan akan terjadi panen di beberapa sentra produksi beras. Sehingga stok beras nasional kembali meningkat dan harga akan berangsur turun.
"Kita belum bicarakan mengenai itu (impor beras). Kita masih ingin tetap memastikan tanaman yang siap dipanen pada bulan Februari itu. Karena penanaman padi itu musim hujan kan terjadi bulan lalu Oktober-November sehingga penanaman agak awal, sehingga mungkin sebagian akan mulai panen pada Januari dan akan lebih banyak di Februari-Maret. Puncaknya itu sendiri biasa terjadi Maret-April," ungkap Darmin saat ditemui usai rapat tertutup soal beras di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (9/1).
Pedagang beras di pasar tradisional Pasar Minggu. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang beras di pasar tradisional Pasar Minggu. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Untuk sementara ini, Darmin menyebutnya pemerintah akan menugaskan Perum Bulog untuk menggelar operasi pasar. Selain itu, Bulog juga diminta untuk segera mendistribusikan beras sejahtera (rastra) ke 14,4 juta penerima manfaat sebesar 144.400 ton.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah akan menjalankan rastra bulan ke-13, itu saja dulu yang dilakukan. Di samping, tetap ada operasi pasar dari Bulog sehingga kita usahakan menahan harga beras, dengan begitu kita lihat dalam dua minggu ini yang bulirnya hijau itu sudah berapa luas," ujar Darmin.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengaku siap untuk menggelontor beras guna operasi dan rastra. Stok beras di Bulog saat ini memanag tergolong rendah, hanya 930 ribu ton. Sedangkan angka ideal stok Bulog adalah 1,5-2 juta ton.
"Beras stok itu kan selalu dinamis, kan stok tadi pagi belum tentu hari ini sama," timpal Djarot.
Menurut data Pasar Beras Induk Cipinang, harga beras medium (IR-64 1) Rp 12.350 per kg atau di atas harga eceran tertinggi Rp 9.450 per kg. Sedangkan menurut data Pemprov DKI Jakarta, harga beras IR-64 1 sebesar Rp 11.442 per kg.
ADVERTISEMENT