news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemerintah Mau Buka Impor Garam 2,7 Juta Ton dan Gula 2,8 Juta Ton

21 Desember 2018 15:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Garam (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Garam (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana untuk membuka impor 2,7 juta ton impor garam industri dan 2,8 juta ton gula rafinasi di tahun depan.
ADVERTISEMENT
Namun Menko Perekonomian Darmin Nasution meminta waktu lebih lanjut untuk melihat pasokan garam saat ini.
"Kalau garam sama, ada stok, tapi kami sudah minta cari itu stoknya di mana, baru nanti mereka minta waktu sebulan, nanti baru kami rapat lagi," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (21/12).
Rencana impor garam tersebut menurun dibandingkan impor garam di tahun ini yang mencapai 3,7 juta ton. Menurut Darmin, penurunan tersebut karena saat ini Indonesia memiliki stok garam industri sebanyak 1 juta ton.
"Sekarang 2,7 juta ton (impor garam industri). Kenapa? Karena katanya stoknya ada. Produksi tahun ini lebih baik," kata dia.
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Foto:  Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu menambahkan, pihaknya akan menunggu informasi yang lebih jelas terlebih dahulu mengenai keberadaan stok garam industri tersebut, sebelum memutuskan jumlah garam industri yang akan diimpor.
ADVERTISEMENT
"Bukan enggak ada informasi. Ada informasi tapi untuk garam belum ada informasi di mana adanya. Karena jangan dikira sedikit, 1 juta ton. Kalau 10 karung mah gampang mencari dimana ya kan," katanya.
Sementara untuk gula rafinasi, pihaknya meminta kepada kementerian dan lembaga terkait untuk mendata keseluruhan stok yang masih ada. Meski demikian, angka impornya tidak akan jauh dari 2,8 juta ton.
"Yang akan diimpor hanya untuk gula industri, gula rafinasi sekitar 2,8 juta ton. Itu angka yang dibutuhkan untuk gula industri, tanpa kenaikan dari tahun lalu. Artinya kenapa berani tanpa kenaikan, karena stok yang ada ya bisa lah itu," tambahnya.