news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemerintah Pacu Industri Dalam Negeri Jadi Pemain Utama Dunia

10 Juni 2018 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik otomotif. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik otomotif. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus memacu industri di Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam upaya mengimplementasikan industri 4.0. Bahkan, Kementerian Perindustrian menetapkan target Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia tahun 2030.
ADVERTISEMENT
Kemenperin akan berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta pelaku industri untuk melaksanakan bersama program strategis ini sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
"Guna merealisasikan hal tersebut, memang tidak cukup mengandalkan pertumbuhan ekonomi secara organik, namun diperlukan terobosan di bidang industri dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalama keterangan tertulisnya, Minggu (10/6).
Ada lima teknologi utama yang menopang implementasi industri 4.0, yaitu Internet of Things, Artificial Intelligence, Human-Machine Interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D Printing. Menurut dia, penguasaan teknologi menjadi kunci penentu daya saingnya.
Airlangga mengatakan revolusi industri 4.0 akan merombak alur produksi industri konvensional dengan cara yang tidak biasa. Kendati demikian, bakal terjadi sebuah peningkatan produktivitas dan kualitas secara efisien.
ADVERTISEMENT
“Dalam konsepsinya, kami akan merevitalisasi industri manufaktur nasional. Ini lebih cepat dibandingkan evolusi perekonomian Indonesia dari yang sebelumnya mengandalkan sumber daya alam (migas dan pertambangan), menjadi ekonomi berbasis manufaktur yang memberikan nilai tambah tinggi,” jelasnya.
Dia mengaku yakin implementasi industri 4.0 di Indonesia diyakini bisa membawa pertumbuhan ekonomi nasional secara inklusif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Sebab, era ekonomi digital juga menyasar sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Di samping itu, sesuai aspirasi Making Indonesia 4.0, kami akan mengembalikan kontribusi nilai ekspor sebesar 10% dari PDB nasional,” katanya.
Selama ini, ekspor dari sektor industri memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional. Pada tahun 2017, industri menyumbang sebesar 74,10% dalam struktur ekspor Indonesia dengan nilai mencapai USD125,02 miliar, naik 13,14% dibanding 2016 sekitar USD109,76 miliar.
ADVERTISEMENT
“Sementara dengan penggunaan teknologi berbasis internet, muncul permintaan jenis pekerjaan baru yang cukup banyak, seperti pengelola dan analis data digital, serta profesi yang dapat mengoperasikan teknologi robot untuk proses produksi di industri,” kata dia.